Seminggu kemudian Gulf sudah bersiap siap dengan baju laptop dan keperluan lainnya, Gulf memasukan semuanya ke dalam koper
"Gulf" mamah masuk kedalam kamar Gulf sambil membantu merapihkan yang ada di dalam koper
"Iya mah, ada apa?"
"Malam ini kamu ga nginep ke tempatnya Mew?"
"Aku-" Gulf berfikir sejenak
"Mamah tau kamu pasti berat buat ninggalin dia kan? Tapi apa salahnya kamu nginep disana sebelum keberangkatan?"
"Tapi nanti aku ga bisa pamit sama mamah sama papah dong"
"Ya pamitnya dari sekarang, lagipula mamah tau kamu dimana jadi sewaktu waktu mamah pasti bakal kesana"
"Iya nanti aku kesana"
"Udah beres semuanya, sekarang siap siap ke Mew deh"
"Iya aku mandi dulu deh"
Gulf mandi terlebih dahulu lalu dia membawa kopernya kebawah, Gulf berpamitan pada kedua orangtuanya
Lalu dia berangkat ke apartemen Mew, dia memarkirkan mobilnya di basement. Gulf membawa tas kecilnya saja ke lobby lalu dia menelepon Mew untuk menjemputnya di lobby
"Halo phi"
"Halo sayang, kenapa?"
"Aku di lobby"
"Lobby apartemen?"
"Iyaa"
"Okey aku turun sekarang"
Gulf menutup panggilan tersebut, tidak lama Mew muncul dengan hoddie hitamnya
"Ayo keatas"
Mereka masuk kedalam apartemen Mew, Gulf memeluk Mew erat, tidak membiarkan Mew pergi walaupun hanya kedapur
"Kamu kenapa dek?"
"Gapapa, mau meluk phi aja"
"Yaudah duduk dulu"
Mereka duduk, Mew menyalakan televisinya kemudian Gulf memeluk Mew lagi
"Tumben kesini?"
"Pengen aja"
"Kamu kesini jam segini, mau pulang jam berapa?"
"Besok pagi"
"Nginep dong?"
"Iya dong, boleh kan?"
"Boleh dong, oh ya kamu udah makan malam?" Mew sambil mengelus rambut Gulf
Gulf menganggukkan kepalanya di dalam pelukan Mew
"Jangan nunggu aku ya?"
"Maksudnya?"
"Kamu ga ada kewajiban buat nungguin aku, kamu boleh pacaran sama siapa aja disini"
"Gulf?"
"Kita cuma adik kakak phi, jadi jangan ngerasa kamu ga bisa berhubungan sama siapa aja, kamu boleh mulai berhubungan sama orang lain"
"Tapi phi maunya kamu"
"Aku belum jadi apa apa phi, jangan ya? Cari orang lain yang lebih baik dan bisa ngertiin phi"
"Phi tau rasanya ga adil banget kalo phi maksa kamu supaya mencintai phi lagi, tapi tolong jangan ngelarang phi buat mencintaimu seperti biasanya"
"Bukan gitu phi.." Gulf berhenti sejenak mengubah posisinya menjadi bertatapan dengan Mew
"Aku percaya sama phi yang bisa jaga hati disini, tapi aku ga bisa di percaya phi. Aku bakal nyama sama laki laki lain nanti saat kita jauh"
"Phi gapapa, phi bakal usaha buat dapetin kamu lagi kalo kamu udah selesai sama pendidikan kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙿𝚁𝙸𝚅𝙰𝚃𝙴 𝚃𝚄𝚃𝙾𝚁𝙸𝙽𝙶 [𝙼𝙴𝚆𝙶𝚄𝙻𝙵] 𝙴𝙽𝙳
Short Story[BL STORY] SHORT STORY Takdir yang mempertemukan mereka namun takdir juga yang memisahkan mereka. Itulah kehidupan, mereka hanya bisa berencana tapi hanya Tuhan yang bisa menentukannya