"Gulf, temenin kakak ke pameran yuk"
"Pameran apa kak?"
"Kayak kamera gitu gitu"
'ini kalo gue nolak lagi ketara banget ngehindarin dia'
"Tapi aku ga bisa lama kak, gapapa?"
"Ya gapapa, nanti aku jemput kamu yaa"
"Aku pake mobil sendiri aja kak"
"Oh yaudah, nanti kita ketemuan ditempatnya aja"
"Oke"
Gulf beralih pada nomor Mew, dia memberikan pesan untuk izin pergi ke pameran dengan Axel
Mew
Phi Mew aku izin ke pameran sama kak Axel
Hah? Kapan?
Sekarang
Emang kamu udah selesai kuliah
Udahh
Kamu hati hati yaa
Iya phi
__________
Gulf pulang dari pamerannya, dia menaruh jaket kotornya di keranjang kotor lalu dia masuk kedalam kamar mandi tanpa menyapa Mew yang sedang ada di kasur
Setelah selesai mandi Gulf mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Gulf duduk di meja belajarnya sambil membuka laptopnya lalu mengerjakannya
Mew menyadari sekarang sudah sangat malam mengapa Gulf belum menutup laptopnya, apa tugasnya begitu banyak hingga dirinya harus bergadang
Mew berdiri lalu menghampiri Gulf, Mew menyentuh pundak Gulf lalu melihat kearah laptopnya Gulf. Tugasnya sudah selesai namun Gulf hanya melamun disana
"Sayang.." Mew menyentuh pipi Gulf
"Iya phi, ada apa?" Gulf tersadar dari lamunannya
"Sudah disave filenya?"
"Ah iya" Gulf buru buru menyimpan filenya lalu mematikan laptopnya
"Coba sini liat mata phi dulu" Mew membawa wajah Gulf kehadapannya, mata mereka saling bertemu. Mew menatap dalam mata Gulf yang sangat terlihat bahwa Gulf sedang khawatir tentang sesuatu
"Ada apa sayang? Mau cerita sama phi?" Gulf hanya diam tidak menjawab pertanyaan Mew
"Boleh phi tanya hari ini gimana? Bagaimana pamerannya tadi? Apa menyenangkan?"
"Phi maaf.."
"It's okey sayang, pelan pelan aja ya ceritanya"
Gulf berusaha meyakinkan dirinya untuk bercerita pada Mew apapun yang terjadi padanya "kak Axel nyatain perasaannya ke aku"
Mew berusaha untuk tetap tenang walaupun dirinya sangat terkejut. Mew berlutut mensejajarkan dirinya pada gulf
Dia menggenggam tangan Gulf sangat erat untuk memberikan Gulf kekuatan "oh ya? Terus kamu ngerespon apa?"
"Aku bilang sama dia kalo aku udah punya pacar, terus dia bilang kenapa ga bilang dari awal, kenapa masih ngerespon dia dan segalanya. Aku ngerasa bersalah phi karena udah ngerespon dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙿𝚁𝙸𝚅𝙰𝚃𝙴 𝚃𝚄𝚃𝙾𝚁𝙸𝙽𝙶 [𝙼𝙴𝚆𝙶𝚄𝙻𝙵] 𝙴𝙽𝙳
Short Story[BL STORY] SHORT STORY Takdir yang mempertemukan mereka namun takdir juga yang memisahkan mereka. Itulah kehidupan, mereka hanya bisa berencana tapi hanya Tuhan yang bisa menentukannya