Gulf baru saja selesai mandi, dia mengeringkan rambutnya di depan kaca rias yang ada di kamarnya sambil memperhatikan Mew yang sedang menjawab telfon
"itu yang atas nama arhan keluarin aja yah, dia ga sopan sama Gulf" Gulf menoleh kearah Mew, dia meletakkan handuknya lalu pergi ke atas kasur
Gulf mendekatkan telinganya pada ponsel mew "siapa yang ga sopan sama aku?" Gulf bertanya tanpa mengeluarkan suaranya
"arhan yang tadi di kantin" bisik Mew
"ih jangan, kasiann tau"
"biar belajar"
"yaudah" Gulf hanya bisa pasrah, Gulf merebahkan tubuhnya disamping Mew dengan tangan yang memeluk kaki Mew
"berarti yang akan keluar 4 orang termasuk yang ngebocorin data?" Mew bertanya pada ayahnya
"...."
"oh okeyy, udah dulu yaa yah. mantunya minta kelon ini"
"..."
Mew mematikan panggilan tersebut, dia meletakkan ponselnya lalu memposisikan tangannya sebagai bantalan kepala Gulf.
"siapa yang minta kelon?"
"oh gamau?"
"mauulahh"
"phi tidur aja kalo ngantuk" Gulf pura pura sebal karena postingan Mew
"kenapa sayang?"
"kok sebel gituu? kan phi bercanda doang" Mew memeluk tubuh Gulf
"udah sana sana, jangan deket deket aku"
"sayang.." Mew merengek pada Gulf
"biarin aja besok aku pulang ke mamah"
"tinggal phi susul, kan di sebelah doang"
"iya sih, ah ga seruu"
"maaf yaa sayang"
"ga dimaafin!!"
"gimana caranya biar dimaafin?"
"mikirlah"
"kayaknya besok buat manggo cheesecake enak nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙿𝚁𝙸𝚅𝙰𝚃𝙴 𝚃𝚄𝚃𝙾𝚁𝙸𝙽𝙶 [𝙼𝙴𝚆𝙶𝚄𝙻𝙵] 𝙴𝙽𝙳
Short Story[BL STORY] SHORT STORY Takdir yang mempertemukan mereka namun takdir juga yang memisahkan mereka. Itulah kehidupan, mereka hanya bisa berencana tapi hanya Tuhan yang bisa menentukannya