Teman Tak Ingin Pisah

6.9K 473 117
                                    

Guys guys guys....ada yang belum tidur gak nih??

Mimin upload tengah malem demi kalian yg dari kemarin nagih terus, awas ya kalo mimin bangun tidur ga ada vote sama komen tak gigit kalian, awokawok

Jujur mimin udah mulai bingung ngasih judul nih, varian pertemanan mereka apa aja ya? Tolong ingetin aku di komentar dong.

Kalo kurang seru dari cerita sebelumnya maaf ya, mimin ngetiknya sambil terkantuk-kantuk soalnya, wkwkwk 

Happy reading.......

Sejak 15 menit lalu keluar dari Bandara, kegiatan yang dilakukan Nabila hanyalah melihat layar ponselnya yang tidak juga bergetar sejak ia mengirimkan sebuah pesan kepada seseorang.

Gadis itu baru saja tiba di Jakarta setelah menyelesaikan jadwal off air-nya di luar kota. Cukup mendapat kejutan karena yang ia temui di bandara bukanlah seseorang yang sudah berjanji untuk menjemputnya.

Bahkan ketika gadis itu memberikan kabar tentang sampainya ia di Jakarta, pria bernama Paul itu tidak kunjung juga membalas pesannya.

Sudah sejak semalam Paul tidak sama sekali memberikan kabar. Pikiran positif gadis itu beranggapan jika mungkin saja pria itu lelah setelah seharian mengikuti sebuah acara yang diadakan oleh penggemarnya.

Namun ternyata hingga siang ini pria itu tidak juga memberi kabar. Kali ini otak Nabila tidak lagi bisa berpikiran positif. Paul adalah seseorang yang selalu bangun dan melakukan kegiatan di pagi hari, jadi tidak mungkin jika pria itu tidak sempat mengiriminya sebuah pesan sekalipun.

Nabila yakin jika Paul sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja setelah keributan antar penggemar pria itu dan penggemar shipper yang terjadi kemarin, tapi tidak biasanya pria itu tidak mengabarinya seperti saat ini.

"Kak"

"Nabila!"

Tubuh mungil gadis itu tersentak setelah mendengar panggilan dari Ayahnya. Terlalu berkutat dengan pikirannya sampai ia tidak mendengar panggilan berkali-kali yang Ayahnya lakukan.

"Iya Bi?"

"Jangan ngelamun Kak, kamu belum makan dari pagi nanti kesurupan"

Entah teori dari mana itu berasal, adik dari Ayahnya itu layaknya orang tua pada zaman dahulu yang seringkali menautkan beberapa hal dengan kejadian mistis.

"Apa sih Om, mana ada kaya gitu" balas Nabila.

"Kamu mau makan dulu atau langsung pulang aja Kak?"

Itu adalah pertanyaan ulangan yang tadi sudah diucapkan oleh Ayah Nabila.

"Langsung pulang aja Bi, aku udah pengen ketemu kasur" jawab Nabila.

Jangankan keinginan untuk makan, rasa lapar pun tidak dirasakan oleh Nabila dan itu karena laki-laki yang sejak semalam belum ia ketahui keberadaan serta kegiatan apa yang sedang dilakukannya.

***

Harusnya hari Selasa menjadi hari menyenangkan bagi Nabila, tapi tidak untuk Selasa kali ini. Gadis itu turun dari kamarnya dengan wajah ditekuk, dan pemyebabnya adalah laki-laki yang dalam beberapa jam ke depan akan ia temui.

"Tumben gak berangkat bareng Paul Kak?"

Mendengar nama laki-laki itu saja membuat rasa kesal Nabila meningkat, tapi ia berusaha untuk menyembunyikannya di depan sang Ayah.

"Ada jadwal lain kayanya Bi" jawab Nabila asal. Ya, Nabila berbohong, ia tidak tahu menahu tentang jadwal Paul. Bagaimana ia bisa tau jika sang pemilik nama yang disebut ayahnya itu belum juga memberinya kabar hingga saat ini.

Teman Banyak Varian (Panal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang