Teman Tapi Panas

5.4K 400 65
                                    

Hai hai haiiiii..........

YUK BACA TULISAN TEBAL MINTHOR DULU SEBELUM KE CERITA YUK!!!!

Emang bowleh sebaik ini upload lagi minthor???

Demi menghibur wargi apa sih yang ga bowleh, tapi ada peringatan bentar!

WARNING WARNING!!!

Kak Ival debut di wattpad minthor guys, wkwkwkw

Gak usah klean cepuin ke Kak Ival!!! 

(pede bat lu minthor)

Iya sih kepedean, tapi kan barangkali ada yang jail, blio lagi live terus ada yang cepu gitu.

Anyway, itu hanya overthinking dan rasa pede minthor yang ketinggian aja sebenernya muhahahaha....

Semoga happy deh all

Selamat membaca....

Helaan nafas keluar dari pria tinggi berwajah blasteran yang baru saja masuk ke sebuah ruang tamu. Pria bernama Paul itu menyandarkan tubuhnya pada dinding di sebelahnya. Tangannya ia lipat di depan dada dengan tatapan tertuju pada seorang gadis yang tampak begitu fokus, duduk seorang diri di sofa ruang tamunya.

Kepalanya menggeleng heran disertai kekehan pelan. Hampir 5 menit lamanya ia berdiri di depan pintu. Ketukan beberapa kali dilakukannya bahkan memanggil nama pun sudah ia lakukan, namun sang pemiliki rumah tak kunjung keluar.

Sekarang ia tahu mengapa teman kesayangannya itu tak mendengar ketukan bahkan panggilan nama yang ia lakukan. Nabila tampak begitu tak terganggu dengan tatapan tertuju pada layar ponselnya. Beruntung masih ada asisten rumah tangga yang membukakan Paul pintu sehingga pria itu bisa masuk.

Kening Paul mengernyit saat melihat temannya itu tiba-tiba tersenyum geli. Entah apa yang dilihatnya hingga gadis itu belum juga menyadari kehadirannya. Paul pun berjalan mendekat, diam-diam duduk di sofa yang juga diduduki oleh Nabila.

"Assalamualaikum"

Bisikan Paul yang tepat di samping telinga Nabila membuat gadis itu tersentak. Akhirnya, fokus gadis itu teralihkan juga. Mata Nabila seketika melebar, wajah cantiknya terlihat lucu saat terkejut.

"Kamu udah sampe?" Kagetnya menemukan Paul duduk di sampingnya.

"Hampir satu jam aku di depan tapi ga ada yang bukain pintu" ujar Paul hiperbola.

Mata Nabila memicing lucu. Gadis itu tak percaya dengan ucapan temannya.

"Boong" ujar Nabila yang langsung ditanggapi Paul dengan suara kekehannya.

"Lagi liatin apa sih sampe ga denger ada orang ketok-ketok pintu?"

Nabila kembali tersenyum geli. Gadis itu kembali mengingat apa yang baru saja dibacanya dan itu membuatnya tak bisa menahan senyumannya.

"Fans kita tiap hari makin kemana-mana yah halunya" adu gadis itu.

"Bikin cerita apalagi mereka?" Tanya Paul penasaran. Pria itu menanggapinya dengan santai. Ini bukan pertama kali kedua penyanyi pendatang baru itu membicarakan hal serupa. Obrolan tentang fantasi-fantasi penggemar mereka sudah pernah dilakukan sebelumnya.

Meski tak selalu menyenangkan, karangan para penggemar itu kadang kala menjadi hibiran tersendiri bagi keduanya.

"Katanya ada yang liat kita liburan bareng"

"Liburan kemana?"

"Ke Bali, kata mereka aku ikut kamu sembahyang"

"Boleh juga tuh idenya"

Teman Banyak Varian (Panal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang