Part 43. Jatuh Sakit

48 4 2
                                    

Ini adalah karya kolaborasi yang berarti karya yang di buat bersama. Antara authour (@twins_identik) dan Patimah_WIZONE atau yang lebih di kenal dengan nama Siti_One_it

Jadi jangan hanya mengenali satu penulis, kenali juga penulis yang lainnya ok 😊😊😊

Happy Reading

Alea terbangun dari tidur lelapnya saat dia mendengar suara rintihan seseorang dari suatu tempat tapi sangat jelas terdengar di telinga nya.

Alea yang semula tidur di atas sofa mulai mengejap - ngejapkan kedua matanya dan mulai mencari di mana asal suara rintihan itu berasal. Ternyata asal suara itu berasal dari arah tempat tidur di mana Felly tiduri semalam.

Akhirnya Alea dengan cepat bangkit dari atas sofa dan secepat mungkin berjalan kearah tempat tidur. Dia cukup terkejut saat menyadari asal suara itu memang berasal dari Felly. Felly terlihat merintih kesakitan dengan mata tertutup dan wajah yang lebih pucat dari pada semalam.

Alea tampak ragu mulai mengulurkan tangannya kearah kening Felly. Betapa terkejutnya Alea saat menyadari bahwa Felly terserang demam tinggi. Jujur ia tidak tahu sejak kapan Felly mulai demam, bodohnya dia yang justru ketiduran disaat dia harusnya berjaga di sisi Felly.

Dengan cepat Alea berbalik guna mengambil ponsel miliknya yang semalam dia letakkan diatas sofa.

Dia berusaha mencari nomor telepon seseorang yang biasa dia mintai tolong.

Alea teringat bahwa dia tidak memiliki nomor ponsel suami dari Felly. Sebenarnya bisa saja dia meminjam ponsel Felly untuk menghubungi Dito tapi yang jadi masalah nya adalah dia tidak tahu password handphone Felly itu apa!

Bagaimana ini...
Alea mulai merasa panik karena tidak bisa meminta tolong pada suami dari temannya itu. Tanpa sadar dia mulai menggigit kuku jarinya, kebiasaan saat dia tengah panik atau gugup.

"Aku tidak tahu di mana kamar hotel tempat Dito menginap. Bagaimana ini. Siapa yang harus aku telfon?" Alea kini bolak balik ke kanan dan ke kiri terus seperti itu.

Sampai dia teringat satu nama "Mas Beno" manager Felly sekaligus partner kerjanya. Alea tampak pikir panjang langsung mencari kontak Mas Beno di dalam ponselnya dan mulai menghubungi lelaki itu, berharap kali ini dia berhasil menghubungi Mas Beno.

Tak lama kemudian panggil telfon nya tersambung,

Alea diam - diam menghela nafas leganya. Saat mendengar suara Mas Beno dari sebrang sana,

"Hallo Alea, ada apa? Tidak biasanya kau meneleponku sepagi ini?" Tanya seorang lelaki di sebrang sana dengan nada yang serak khas bangun tidur.

"Mas Beno, gawat Mas..."
Alea yang panik tidak bisa menyampaikan maksud nya menelfon Mas Beno di pagi buta.

"Gawat kenapa Alea, bisakah kau bicara pelan - pelan, agar aku mengerti apa maksudmu." Mas Beno kembali bertanya sambil berusaha membuat Alea tenang. Agar wanita itu bisa menjelaskan maksud tujuannya menghubungi dirinya pagi buta.

"Tapi gawat, Mas... Felly... Felly..."

Beno terdengar menghela nafasnya saat lagi - lagi tidak bisa jelas mendengar maksud dari Alea yang menghubunginya.

Alea sepertinya begitu panik terdengar jelas dari cara bicara wanita itu yang tidak jelas.

"Tarik nafas dulu, Alea.. baru kau bicara." Pinta Mas Beno dan Alea mulai berusaha menarik nafasnya. Agar dia bisa memberitahu kan pada Mas Beno bahwa Felly sakit.

Egois (Felly & Dito) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang