Part 32. Romansa

26 1 0
                                    

Happy Reading 😘😘😘

Malam harinya di Jakarta.

Tok...

Tok...

Tok...

Suara ketukan di pintu kamarnya, membuat tidur Felly mulai terusik.

"Felly, bangun sayang. Ini sudah waktunya makan malam." Suara Ibu mertuanya kini mulai terdengar dari balik pintu kamar Felly yang tertutup.

Felly yang semula berniat untuk meneruskan kembali tidurnya itupun akhirnya ia urungkan. Felly tampak mengejap - ngejapkan kedua matanya.

"Felly...." Panggil Ibu mertuanya lagi.

Dan kesabaran Felly pun akhirnya terkumpul.

"Iya, Ibu. Felly sudah bangun." Saut Felly agar Ibu Dito tidak terus mengetuk pintu kamarnya.

"Ya, sudah kamu segera turun ya. Kita makan malam sama - sama, Ibu tunggu di meja makan."

"Iya, Bu."

Setelahnya ia bisa dengan jelas mendengar suara langkah kaki ibu mertuanya yang semakin menjauh.

Felly melirik kearah jam dinding yang berada tidak jauh darinya. Sudah menunjukkan pukul 20.00 malam, ia tidak sadar bisa tertidur selama itu.

Ia akhirnya menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan melangkah kearah kamar mandi guna mencuci mukanya dan menyikat giginya.

Ah..
Ia juga harus mengganti bajunya dengan yang baru. Felly akhirnya berbelok kearah lemari pakaiannya dan mengambil pakaian santainya yang biasa ia gunakan saat tidur.

Beberapa menit kemudian.

Felly keluar dari dalam kamarnya dengan wajah yang jauh lebih segar. Lalu mulai menuruni satu persatu anak tangga dengan hati - hati. Meski usia kandungannya masih terbilang muda tapi ia harus tetap berhati - hati bukan. Ini ia lakukan demi calon bayinya dan Dito.

Mengingat tentang suaminya. Ia lupa untuk mengecek ponsel miliknya, mungkin sajakan Dito sempat mengirimnya pesan atau menelfonnya saat ia tidur tadi.

Tapi ponselnya justru ia tinggal di dalam kamar mereka. Ingin naik keatas lagi, tapi sudah kepalang tanggung, karena ia sudah sampai di lantai bawah.

Dan akan memakan banyak waktu jika ia harus kembali keatas hanya untuk mengambil ponselnya. Bagaimana dengan Ibu mertuanya yang sudah menunggunya sejak tadi.

Felly menghela nafasnya dan membuat pilihan untuk tetap pada tujuan awalnya turun ke bawah yaitu ke ruang makan. Biarkan nanti ia mengecek ponselnya. Toh, Dito pasti akan mengerti bahwa saat ini ia serta calon bayi mereka tengah lapar dan harus segera makan.

"Selamat malam, Bu." Sapa Felly saat ia sudah berada di dekat meja.

"Malam sayang, sini duduk dekat Ibu." Pinta Ibu Dito sambil menarik kursi di sampingnya untuk di duduki oleh menantunya itu.

Felly tampak tersenyum saat melihat perhatian kecil yang di berikan oleh ibu mertuanya itu, entah mengapa hatinya tampak menghangat.

Egois (Felly & Dito) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang