Chapter 11

106 18 0
                                    

"Bin.. pulang bareng yuk" seorang gadis tampak menghampiri kekasihnya yang sedang menyusun buku dan beberapa lembar kertas materi ke dalam tasnya. Kali ini gadis itu tidak ingin kehilangan kesempatan. Soobin menoleh kearah gadis itu sembari berdeham tanda mengiyakan. Saat mereka akan keluar dari ruang KSU, seseorang tampak mencegat pintu keluar.

"Gua boleh nebeng lagi kan?" Tanya Taehyun kepada Soobin. Pria jangkung tersebut tampak bimbang dan memilih menyerahkan keputusan kepada kekasihnya. Ada sedikit rasa kesal di hati gadis itu namun ia memilih menghela napas sejenak sebelum mengangguk.

Ketiga orang tersebut pun mulai berjalan beriringan disepanjang koridor. Melihat Soobin yang asyik memandang sekitar, Arin pun menggenggam tangannya dengan lembut. Soobin sempat tersentak sejenak sebelum merasa gemas ketika melihat Arin yang sedang menahan rasa malu.

Beberapa menit pun berlalu, saat ini Soobin sedang mengemudi sambil sesekali melihat ke arah Arin yang duduk disampingnya sembari bersenandung pelan saat melihat ke jalanan. Namun, Soobin tampak bimbang, apakah dirinya harus langsung mengantar Arin mengingat rumah Arin hanya berjarak sekitar 10 menit dari sekolah.

"Rin, kamu mau langsung pulang?" Tanya Soobin memastikan. Gadis itu masih sangat bahagia karena genggaman tangan Soobin masih sangat terasa di tangannya. Tanpa sadar ia mengangguk sambil sesekali melihat telapak tangannya.

Selang beberapa menit mobil tersebut berhenti di sebuah pekarangan rumah. Sadar mobil telah berhenti, Arin melihat sekitar dan menatap sedih ke arah kekasihnya. Belum sempat gadis itu berbicara, tangan Soobin terulur mengusap rambut gadis itu.
"Aku tau kok kamu masih mau disini kalo gak mau biar aku anter Taehyun dulu" ucap pria jangkung tersebut lembut yang membuat Arin menggeleng pelan. Gadis tersebut turun dan melambaikan tangannya sesaat sebelum mobil tersebut kembali melaju.

Soobin yang asyik mengemudi sesekali terlihat tersenyum kecil sembari mengingat ekspresi kekasihnya yang selalu bervariasi ketika bersamanya. Sesaat kemudian pria jangkung tersebut terkejut hingga nyaris mengerem secara mendadak ketika sebuah tangan mencubit pipi kirinya dari bangku belakang. Sadar akan kehadiran seseorang, Soobin mengarahkan mobilnya untuk menepi.
"Udah selesai pacarannya? Capek juga jadi nyamuk" ucap Taehyun membuka suara.

Soobin memilih tidak merespon sindiran pria itu.
"Hyun, maju ke depan yuk.. bangku depan udah kosong kok" jawab Soobin sambil melihat kearah Taehyun.

Pria itu tampak memutar bola matanya kesal sambil turun dari mobil untuk dapat berpindah ke kursi sebelah pengemudi.
"Lo ga berniat ngelus rambut gua kan?" ucap Taehyun berusaha membuka topik yang membuat Soobin membulatkan matanya takjub.

Melihat reaksi Soobin, Taehyun menyesali ucapan yang ia lontarkan.
"Lupakan"

"Kalo lo mau, sini sekalian biar bisa lebih dekat ke gua" ucap Soobin sambil terkekeh geli.

"Nyesel gua mau dekat sama lo" balas Taehyun ketus. Tepat setelah sabuk pengaman terpasang, Soobin memilih melanjutkan perjalanan menuju kediaman Taehyun.

Sesaat sebelum mereka memasuki lingkungan tempat tinggal Taehyun, pria tersebut mulai bersuara.
"Gua ke tempat lo ya, boleh kan?" Lagi-lagi Taehyun mengejutkan pria jangkung di sebelahnya meski kali ini Soobin berhasil mengendalikan ekspresinya.

"Hah? Buat apa?" tanya Soobin cepat. Taehyun menatap pria tersebut lekat sebelum kembali bersuara.
"Besok kan minggu, gua dah izin nginap di rumah temen kok"

Pikiran Soobin kacau dan perasaannya campur aduk. Terkejut, bingung, panik dan senang bercampur menjadi satu perasaan aneh yang membuat pria tersebut merasa tidak nyaman.
"Boleh kan?" Taehyun kembali bertanya.

"Oh, lo mau nginep di tempat gua?" ucap Soobin memastikan mengingat kalimat Taehyun sebelumnya. Tak kunjung mendapatkan jawaban dari pria disampingnya, Soobin melirik Taehyun sejenak.

Missing Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang