Chap 66

39 9 0
                                    

Pintu ruangan dibuka dari luar dan memperlihatkan seorang pria dewasa dengan posisi setengah berbaring di atas kasurnya dengan sebuah laptop di pangkuannya. Mi Yeon dengan sigap mendekati pria yang saat ini fokus pada layar dihadapannya itu dan menarik benda tersebut darinya.

"Astaga, Ayah!! Baru juga ditinggal 5 menit. Kan udah Bunda bilang, lanjutin nanti aja kalau udah keluar dari rumah sakit. Ayah ni ya ga bisa dibilangin.." Ucap Wanita itu kesal dan sedikit berteriak.

"Bentar doang bun, kerjaan Ayah udah numpuk seminggu loh" Pria itu mencoba menjelaskan situasi tersebut kepada istrinya sampai kemudian matanya menangkap sosok yang saat ini berdiri dibelakang wanita tersebut.

"Ekhem" Ekspresi wajah Woo Sung berubah dengan cepat, ia menatap Soobin yang berdiri kaku menatapnya lalu mengalihkan pandangannya.

Mi Yeon mendorong tubuh Soobin pelan untuk menghampiri pria itu melihat tidak ada pergerakan darinya.

Soobin mendekat, ia menelan ludahnya sebelum akhirnya berbicara.

"Yah, ini Soobin. Rasanya udah lama banget ga lihat Ayah. Hmm ayah apa kabar?"
Ucap Soobin mencoba memberikan senyuman terbaiknya meski saat ini kegugupan tengah menyelimuti dirinya.

Woo Sung kembali menatap Soobin. Keduanya tahu bahwa situasi mereka saat ini tidak memungkinkan untuk saling bercengkrama seperti dulu setelah mengetahui hubungan antara Soobin dan Taehyun.

"Lah kan kamu tau saya sakit"

"Ah iya, bener juga. Hehe" Soobin hanya dapat tertawa canggung, percakapan ini terlalu menyiksanya.

Woo Sung mencoba mengambil teh yang berada di atas nakas, tangannya sedikit menjulur guna mencapai cangkir tersebut. Melihat itu Soobin berinisiatif membantunya dengan mengambil benda tersebut namun langsung di tolak oleh pria itu.

"Biar Soobin ambilin yah" Ucap Soobin sedikit bergerak dari posisinya.

"Ga usah, saya bisa sendiri. Yang sakit paru-paru saya, bukan tangan saya."

Soobin menurunkan tangannya, terlihat kekecewaan di wajahnya meski ia tahu hal seperti ini pasti akan terjadi.

"Kenapa Hyun lama banget sih beli es kelapanya" Batin Soobin yang kemudian memilih duduk di sofa yang tersedia.
.
.
Tidak lama kemudian Taehyun datang menggenggam bungkusan plastik yang berisikan es kelapa. Saat ia memasuki ruangan, pemandangan yang terlihat olehnya adalah Soobin yang duduk di sofa sembari memainkan ujung bajunya dan Ayahnya yang sesekali menatap pria itu tajam. Taehyun sedikit tersenyum lalu mengetuk pintu yang terbuka untuk mendapatkan atensi ketiganya.

Terlihat tatapan lega di wajah Soobin saat akhirnya Taehyun datang. Dan perubahan ekspresi itu tentu saja disadari oleh yang lainnya.

"Kayaknya tadi Ayah udah bilang ga usah deh Hyun" Ucap pria itu melihat anaknya yang membawa tiga bungkus es kelapa di tangannya.

"Yang bilang ini punya Ayah siapa? Ini punya Soobin" Ucap Taehyun singkat lalu melangkah menghampiri kekasihnya.

Mi Yeon hanya tersenyum kecil lalu ikut mengambil bagian miliknya dari Taehyun.

"Ah, kalau Ayah mau gapapa. Soobin ga haus kok" Ucap pria itu sebelum Taehyun memberikan miliknya.

"Ga perlu" Balas sang ayah singkat lalu menatap Soobin sebelum kembali melanjutkan kalimatnya.

"Dan saya bukan Ayah kamu"

Taehyun lalu mengambil posisi duduk tepat di samping Soobin yang kini merasakan gejolak aneh di dadanya. Ia lalu memberikan sebungkus es kelapa kepada pria itu.

"Ayah ga boleh minum es Bin, kamu minum aja" Ucap Taehyun lembut yang tentu membuat Soobin tersenyum haru.

Lengan Taehyun menyentuh bahunya begitu pula dengan kaki mereka yang bersinggungan membuat Soobin merasa was was terlebih lagi saat ini kedua orang tua kekasihnya itu tengah merada di hadapan mereka. Merasa jarak mereka terlalu dekat, Soobin menggeser posisinya sedikit menjauh dari Taehyun. Melihat tingkah aneh dari Soobin, Taehyun lalu mendekatkan jarak mereka kembali. Meski begitu, Soobin masih saja menjauh darinya sambil memberi kode dengan melirik ke arah orang tuanya, yang membuat Taehyun sedikit terkekeh melihat hal tersebut.

Missing Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang