Chap 63

77 10 4
                                    

Lift berhenti tepat saat tanda di atas Taehyun menunjukkan angka 5. Saat pintu terbuka, Taehyun dengan cepat melangkahkan kakinya keluar mencari ruangan 510 tempat orangtuanya berada saat ini.

Terdengar deritan sebuah pintu yang dibuka dan menunjukkan wajah khawatir Taehyun dengan sebuah ransel di punggungnya. Seorang wanita menghampirinya lalu memeluk anak satu-satunya yang berharga itu.

Pandangan Taehyun tertuju pada sosok yang saat ini tengah tertidur lelap diatas sebuah 'Hospital bed' dengan selang infus yang tertancap di salah satu pergelangan tangannya. Pria yang sudah tidak Taehyun lihat secara langsung beberapa bulan ini.

"Ayah kenapa bund?" Tanya Taehyun setelah wanita itu melepaskan pelukannya.

"Tadi siang Ayah pingsan di kantor, karyawannya yang nemuin dan bawa kesini"
Ucap wanita itu menjelaskan sebelum melanjutkan kalimatnya.

"Kata dokter ada masalah di paru-parunya. Kayaknya udah lama tapi Ayah kamu diamkan. Akhirnya ditambah karena kebanyakan kerja dan pola makannya berantakan, efeknya sampe kayak gini. Belum lagi karena dia terus mikirin kamu Hyun"

Taehyun tertunduk lemas, terdapat perasaan bersalah yang besar pada dirinya. Sudah cukup lama ia mementingkan keegoisannya dan melupakan seseorang yang selama ini membesarkannya. Dihampirinya sosok yang tertidur itu lalu menggenggam tangannya.

"Yah, maafin Hyun" Lirihnya pelan sambil menatap pria itu lekat.

XXXXX

Hari ini merupakan minggu ujian bagi kelas 10 dan 11 sebagai langkah akhir bagi mereka untuk naik ke tingkat selanjutnya, namun tentunya tidak bagi siswa KSU karena mereka tidak diwajibkan mengikuti berbagai bentuk ujian apapun selain yang berhubungan dengan bidang khusus yang saat ini mereka pelajari.

"Bin, kalo ada pesan tu hp bakal geter sendiri ga perlu lo buka tutup buka tutup juga, pusing pala gua lihat lo"
Ucap Beomgyu lelah melihat temannya itu yang tidak juga melepaskan benda pipih itu dari genggamannya.

"Ini kita emang masih perlu belajar ya, anggotanya tinggal bertiga gini?" Tanya Kai menatap dua orang di hadapannya.

"Hsstt diem, kerjain aja tuh soal" Ucap Beomgyu memberi interuksi.

Tiba-tiba saja Soobin bangkit dari kursinya lalu memasukkan semua barang miliknya asal dan bersiap untuk pergi.

"Eh ehh mau kemana lo?" Tanya Beomgyu menghalangi.

"Ke rumah Hyuni" Jawab Soobin seadanya.

"Bin, ini masih 2 hari. Plis, mending lo duduk dulu dah. Kalo Bu Lisa tau lo pergi gitu aja bisa kena marah entar"

"Tapi dia gak hubungin gua sama sekali Gyu!" Ucap Soobin lalu menarik napasnya dan kembali duduk setelah beberapa saat.

"Bin denger ya, Taehyun tuh punya keluarganya sendiri. Dia juga pergi karena bokapnya sakit kan? Stop mikir kalo dia cuman punya lo."

"Tapi setidaknya dia bisa ngabarin gua"

"Kita ga tau keadaannya gimana, bisa jadi emang ada alasan kenapa dia ga hubungin lo Soobin"

Soobin mendengarkan meski pikirannya tidak dapat bekerja sama.

"Ini masih 2 hari Kak Bin, kalo nanti dia ga tinggal bareng lo lagi gimana? Lo mau apa?" Ucap Kai tanpa basa-basi sembari mengerjakan tugas miliknya.

"Gua ga tau, gua ga mau mikirin itu.."

Soobin melipat kedua tangannya di atas meja sebagai alas lalu menidurkan kepalanya menatap bangku kosong disebelahnya.

XXXXX

Taehyun mengupas sebuah apel dengan pisau di samping kasur tempat Ayahnya saat ini. Tangannya tampak telaten mengiris tipis buah tersebut tanpa memberikan sedikitpun kulit yang tersisa. Namun saat pisau hampir mencapai bagian terakhir, Taehyun meringis setelah melihat setetes darah keluar dari jemarinya.

Missing Puzzle PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang