14

6.9K 778 162
                                    

Mobil sport itu melesat secepat kilat menyusuri jalanan remang kota Seoul pada dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mobil sport itu melesat secepat kilat menyusuri jalanan remang kota Seoul pada dini hari. Mengabaikan keselamatan, ada hal penting yang harus segera ia susuli. Sudah tahu jelas ini bukanlah suatu pertanda yang baik.

Secepat yang ia bisa lajukan untuk tiba ke kantor polisi. Dan hanya dalam hitungan menit, mobil sport yang di kendarainya telah terparkir di tempat yang telah di sediakan. Langkah kaki yang tercetak besar itu menuntun tubuh Chanyeol untuk ke suatu divisi yang sudah ia hafal jelas.

"Sekretaris Byun!" sahutnya langsung berlari saat menemukan si mungil yang linglung di depan sana dan langsung memeluknya.

"D-Direktur Park!" isakan itu pecah seketika.

"Bagaimana bisa? Apa kau terluka?" panik Chanyeol menelisik penampilan Baekhyun yang hanya menggunakan sepasang piyama dan sendal jepit serta hanya membawa ponsel.

Tubuh mungil itu sedikit bergetar ketakutan, "B-bagaimana ini? Apa aku—aku akan di penjara?" tanyanya kalut.

Chanyeol lantas menoleh ke meja dimana Baekhyun sedang di mintai keterangan tadi. "Ada apa?"

Pihak berwajib menjelaskan laporan terkait yang Chanyeol bersumpah seketika naik pitam hanya dalam hitungan detik.

"Yang bersangkutan tengah di larikan ke rumah sakit akibat benda tumpul yang di hantamkan saudara Byun Baekhyun padanya. Hanya saja ini masih akan di proses dan anda tidak perlu khawatir" jelasnya pada si tinggi.

Chanyeol kembali menoleh dan melihat tubuh mungil itu yang ketakutan dalam diam, "Kita harus visum. Hasilnya akan memperkuat laporan kita di kemudian hari"

"A-apakah harus? Bagaimana jika media mengetahuinya dan—dan bagaimana jika aku—"

"Lihat aku, Baekhyun" sela Chanyeol. Si tinggi tahu betul jika Baekhyun sedang ketakutan. Panik pasca penyerangan dan juga jejak darah akibat perseteruan itu.

Baekhyun takut darah.

Mata sabit yang memerah bengkak itu memberanikan diri membalas tatapan si tinggi. Hancur sekali hati Chanyeol.

"Apa kau terluka?"

"K-ku rasa tidak. Aku hanya terkejut dan refleksku kurang bagus sehingga aku panik dan terjatuh lalu meraih pigura di dekat nakas dan menghantam wajah dan kepalanya dua kali" cicit Baekhyun. Di lihatnya masih ada jejak darah kering di telapak tangan si mungil.

Chanyeol menghela nafas kasar lalu kembali memeluk tubuh Baekhyun sesaat.

"Semuanya akan baik-baik saja, hm? Jangan khawatir. Aku akan mengurusnya" bisik Chanyeol.

"Itu—karena Direktur Shim mabuk jadi ku rasa kesadarannya cepat menghilang. Aku panik saat ia mulai semakin dekat dan menghimpitku. Aku berteriak saat ia berusaha merobek pakaianku—saat itulah aku memukulnya" ucapnya kalut sembari menghapus air mata yang keluar.

SECRETARY BYUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang