Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sweet-sweet aja kok aku janji🥹🙏🏻 •••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chanyeol menutup berkas itu lalu memijit kepalanya sesaat. Jam telah menunjukkan pukul 8 malam dan rentetan laporan masih harus ia periksa. Pintu kokoh itu terketuk singkat lalu sedetik kemudian menampilkan sang sekretaris yang tengah membawa nampan.
"Direktur Park, ini teh hijau untuk anda" tuturnya sopan, selalu dengan senyuman ramah tak memudar.
"Terima kasih" jawabnya singkat. Tak ragu untuk menyesap di sela uap yang masih mengepul lalu berniat untuk kembali memfokuskan diri pada sisa laporan yang harus segera ia selesai periksa.
"Direktur Park, terkait laporan untuk CBX Co anda bisa lanjutkan esok pagi mengingat tidak ada schedule mendesak hingga siang hari dan anda hanya perlu menghandiri pembukaan pabrik cabang baru di Seongnam"
Chanyeol mengetuk jarinya di atas meja beberapa saat setelah keheningan menjeda. Setelahnya ia menatap sang sekretaris yang senangtiasa tersenyum ramah, "Baiklah"
Tak ada yang berani menginterupsi sang direktur, terlebih jika sedang berfokus seperti saat ini. Hanya pada Baekhyun saja.
Tubuh tinggi itu bangkit lalu meraih jasnya untuk di gunakan kembali. Dengan sigap Baekhyun membantunya, "Mobil anda sudah siap, Direktur Park" ujarnya di sela merapikan kerah jas tersebut dengan sentuhan telaten.
"Kau tidak ikut?"
"Ah y-ya? Ya—jika anda menginginkanku untuk ikut mengantar anda hingga tiba di rumah, akan ku laksanakan, Direktur Park"
"Aku yang akan mengantarkanmu ke rumah. Ini sudah malam dan terhitung lembur, bukan?"
"Ah—itu tidak perlu, Direktur Park. Aku—"
"—tidak menerima segala bentuk penolakan jika kau lupa, Sekretaris Byun" sela Chanyeol cepat dan berjalan mendahui Baekhyun yang sedikit meringis kecil namun tetap ikut berjalan di belakang di belakang tubuh tinggi itu.
Seperjalanan pulang pun tak ada obrolan yang mengudara. Supir cukup mengerti untuk menjadikan kawasan rumah Baekhyun menjadi tujuan pertama. Sesekali lelaki mungil itu melirik ke samping dimana sang atasan sedang sibuk jajaran membaca kurva melalui tablet.
