Meski perasaan Baekhyun tak menentu tentang hari ini, ia tetap melakukan kewajibannya dan bekerja sebagaimana mestinya. Tak mengambil hati atas ucapan dan tindakan sang atasan yang selalu acak cenderung aneh seperti yang sudah-sudah. Isi kepala mau menyangkal pun tak Baekhyun hiraukan, intinya ia harus bekerja dengan baik hari ini.
Banyak urusan yang harus Baekhyun segera atur dan selesaikan agar tak menumpuk.
Ingat. Park Chanyeol membenci orang yang tidak kompeten dan tentu Baekhyun harus berhati-hati. Dalam hitungan bulan, utangnya segera lunas dan ia akan mencari pekerjaan baru yang lebih ringan dari segi waktu atau jam bekerja. Baekhyun sudah mengorbankan masa mudanya untuk mencari uang.
Ah semoga semua harapan yang ia susun akan terjadi sesuai dengan keinginannya.
Kembali ke hari ini. Matahari bahkan baru saja menampakkan diri menerangi sebagian bumi saat Baekhyun dengan telaten mengganti sepatu miliknya dengan sendal rumahan yang berada di apartemen sang atasan.
Lihai dan cekatan. Sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban.
Seakan seluruh daftar kegiatan sehari-hari sudah tertulis di dahi dengan tinta tak terlihat.
Dari menyiapkan kopi, berikut dengan cangkir serta air panas dan pilihan biji kopi terbaik—seduhan apik serta tak lupa mengatur saluran berita pagi pada layar kaca di depan sana. Selesai.
Selanjutnya ia berjalan dengan fokus untuk memilih setelan jas, berikut dengan kemeja, dasi, kaos kaki, sepatu, belt, parfum, dan pomade untuk menata rambut sang atasan nanti.
Ah ya, dan brooch. Ini penting. Benda ini yang mencetuskan harga diri serta keangkuhan di sana. Harganya tak main-main, dan tentu Baekhyun sangat berhati-hati untuk memilihnya.
Apakah ini tugas seorang sekretaris? Mungkin tidak. Tapi ini harus. Tercatat pada surat deskripsi pekerjaan di karenakan Chanyeol tak ingin banyak orang 'mendekat' padanya. Juga gaji yang di tertera tak main-main dengan tunjangan yang berdampak baik untuk kelangsungan hidup Baekhyun.
All in one. Sekretaris Byun adalah jawaban untuk posisi ini.
"Ya, sempurna" cicitnya setelah seluruh pilihannya ia jabarkan.
Dan yang terakhir, ia beralih masuk ke kamar Chanyeol untuk membangunk—
"Ah—anda sudah bangun rupanya" ujar Baekhyun sopan meski sempat tersentak beberapa saat. Di depan sana, Chanyeol sudah berpakaian lengkap sembari menata rambutnya dengan apik. Tidak seperti biasanya. Apakah ada meeting yang di percepat pelaksanaannya? Rasanya tidak.
Baekhyun membungkuk hormat lalu berjalan menghampiri si tinggi dan berniat merapikan ikatan dasi itu, "Selamat pagi, Direktur Park. Kopi anda sudah siap, dan—" namun tangannya di tepis pelan.
