24⚠️

10.9K 716 114
                                    

yang sibuk grasuk-grusuk pake kondie kan universe sebelah😩 yang disini polosan aja, meski crt di luar tapi kan bisa jadi jug—*sebagian teks hilang*•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yang sibuk grasuk-grusuk pake kondie kan universe sebelah😩 yang disini polosan aja, meski crt di luar tapi kan bisa jadi jug—*sebagian teks hilang*
•••

Sesi pemeriksaan telah selesai.

Dan setelahnya tak ada kata yang keluar dari kedua lelaki berbeda ukuran tubuh itu hingga mereka memasuki mobil mewah milik Chanyeol yang terparkir pada basement rumah sakit. Terkejut? Tentu.

Juga, jangan lupakan bahwa Chanyeol adalah sosok yang ingin segala sesuatunya sempurna. Seharian mereka berada di rumah sakit dan Chanyeol mendaftarkan Baekhyun untuk pemeriksaan kondisi seluruh tubuh tanpa terkecuali.

Untung saja tak ada suatu penyakit lain yang di derita oleh Baekhyun. Meski begitu, raut wajah Baekhyun terlihat khawatir dengan kegelisahan yang sedikit nampak.

Hening.

Sementara apa yang di dalam pikiran Chanyeol berbanding terbalik dengan wajah datar miliknya sekarang ini. Dalam hati ia membanggakan diri.

Bukankah ia perkasa? Wah, benar saja! Tampan, rupawan, berwawasan luas, kaya raya, memiliki banyak koneksi serta kepintaran yang mendominasi. Dan—ya perkasa tentunya! Angkuh adalah harga mati karena ia memang pantas untuk menyombongkan diri.

Kalian tidak setuju? Silahkan keluar dari sini.

Sebenarnya ia tak begitu ingat tentang kejadian saat itu. Rasa-rasanya benar ia sudah mencabutnya tepat ketika Chanyeol mendapatkan pelepasannya. Tapi ya—bisa saja ada setetes cairan berharga yang berubah menjadi bibit kehidupan kan?

No one knows. Tapi yang pasti, Chanyeol bangga pada dirinya. Lelaki perkasa nan tampan. Sempurna, bukan?

Sementara isi kepala dan hati Baekhyun berteriak kacau. Bagaimana bisa ia tidak menyadarinya? Hampir 4 bulan berkembang di dalam perut, dan Baekhyun masih bekerja dengan keras. Lebih sering makan makanan instan. Sesekali menenggak kaleng bir dan kadang pun masih merokok—meski beberapa bulan terakhir entah mengapa ia merasa mual hanya dengan mencium bau rokok.

Tak ada morning sickness. Pun tidak ada perubahan signifikan dari tubuh si mungil.

Penyesalan ini sungguh mencekat dirinya. Merasa menjadi calon orang tua yang tidak becus. Bagaimana bisa Baekhyun mengabaikan kesehatan dirinya sendiri? Dan kesehatan bayi tak bersalah ini, tentunya.

"Ingin membeli sesuatu? Toko roti mungkin?" tanya Chanyeol santai. Lelaki tinggi itu melajukan mobilnya dengan kecepatan stabil. Sore telah menggelap berganti malam.

"Direktur Park, bukankah kita harus membahas hal ini?" tanya Baekhyun pelan.

"Membahas apa?" tanya Chanyeol.

Baekhyun mengulum bibirnya ragu, "Tentang—bayi ini"

"Ah, maksudmu bayi kita? Apa yang ingin kau bahas? Kenapa kau terlihat tertekan? Bukankah sebaiknya kita mencari waktu yang lebih baik untuk membicarakannya?" tanya Chanyeol. Ia tahu betul Baekhyun pasti terkejut dengan hari ini. Maka ia tak ingin membuat si mungil menjadi banyaj pikiran.

SECRETARY BYUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang