•bab 16 She is a Thief
Perfection is not just about control, it is also about letting go. - Vincent Cassel.
"🩰"
SIALAN. Meskipun pikiran Rubbyjane dipenuhi dengan strategi untuk mempertahankan peringkatnya, dia masih ingat kenangan-kenanvannya di panggung megah Arudhita Ballet. Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun Arudhita Ballet yang ke dua puluh lima, biasanya dia akan menyambut para investor dengan tarian balet yang paling indah sehingga mereka tidak bisa mengalihkan pandangan ke siapapun.
Namun itu dulu, sebelum insiden itu merenggut semua mimpinya perihal balet.
Gadis itu melempar piringnya membuat seluruh pelayan cemas.
Padahal itu tidak pertama kalinya Rubbyjane melampiaskan kemarahannya pada barang-barang, namun tetap saja masih membuat mereka terkejut dan takut.
"Melampiaskan kemarahannya kepada barang tidak akan membuat marahmu reda, Jane."
Ketua pelayan, membungkuk lalu meninggalkan ruang makan. Memberi suasana sunyi semakin pekat,
Tidak ada tanggapan dari Rubbyjane, matanya menatap tajam ke arah surat yang berada di genggaman Niagara Sastrodjowo, itu artinya kakeknya mengetahui permasalahan di SMAIS.
"Kakek memang memintamu untuk berkuasa di SMAIS, tetapi jangan bertindak tidak masuk akal dengan menyerang orang lain."
Yap. Tanpa basa-basi. Langsung hajar ke inti.
Rubbyjane tersenyum tipis. "Sudah Jane katakan bukan? Jangan ikut campur dalam permainanku."
"Sampai kapan mereka kamu biarkan berdemo? Itu akan membuat reputasi keluarga buruk."
"Jane punya rencana untuk mereka, jadi kakek liat saja hasilnya nanti."
"Tindakan apa lagi yang akan kamu lakukan Jane? Tidak bisa kakek bayangkan jika sekolah kebanggaan keluarga lenyap jadi abu oleh keturunannya sendiri."
Rubbyjane berdiri menarik sedikit memaksa blus transparan selututnya sambil menenangkan diri dan menaiki tangga menuju kamarnya.
Arudhita Ballet sudah memiliki penggantinya, pengganti seorang Giselle legendaris.
Dia muda, merekah, seperti kebanyakan orang memujanya. Dia adalah Sang Giselle yang digilai oleh para investor, mereka berebut demi melihat pertunjukannya yang memukau. Sampai
pada malam mengerikan itu. Jatuh dari panggung membuatnya di lengserkan dari posisi Center Prima, di hina oleh gurunya sendiri yang sebelumnya sangat menghargainya, dan tidak bisa menari ballet lagi. Verderobe dengan gamplangnya berkata itu adalah kesialannya, bagaimana bisa? Dia bahkan hampir mati malam itu, jika saja Rav tidak membawanya ke rumah sakit secepatnya.Dunia kejam, sungguh. Bagaimana bisa dia memberi kesenangan lalu merebutnya kembali secara paksa?
Kakinya tidak sanggup mendekat, pandangannya kosong, sedangkan pikirannya berkecamuk soal itu. Rubbyjane mencoba menyentuh meja naskah tapi tangannya goyah sehingga membuatnya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, The Protagonist
Novela JuvenilMempertahankan atau memperebutkan - Me, The Protagonist *** Rubbyjane adalah pemilik tahta tertinggi di SMA Intelligence Surabaya. Nash Itsvan murid pindahan yang tiba-tiba menduduki peringkat kedua di ujian bulan ketiga. Rubbyjane dan teman rombong...