•bab 6 Saṃskṛtabhāsa
"👑"
COWOK dengan seragam tanpa altribut, dasi yang seharusnya menggantung di leher hilang ntah kemana dan di telinganya ada beberapa tindikan.
"Hei, murid baru!" seru seseorang ketika melihat cowok itu baru saja masuk ke dalam kelas, padahal saat itu sudah memasuki jam istirahat.
"Ada apa?" Nash menjawab dengan malas.
"Baru masuk udah bolos aja, pantas kalo peringkat terakhir," timpal siswa yang lain.
Perkataan siswa itu dianggap angin lalu bagi Nash, dia beranjak pergi namun di tahan oleh seseorang. Matanya langsung tertuju pada name tag, siswa berkaca mata itu bernama Ren Athazaz.
"Bro, kamu sudah liat isi seluruh gedung di SMAIS?"
"Gak minat."
"Akan ku beritahu tempat yang sangat cocok untuk merokok." Sejak awal Ren memang sudah mengetahui bahwa Nash adalah seorang perokok.
"Gue udah nemu tempat yang cocok," balas Nash singkat.
"Ini bukan tentang lo ataupun gue, ini tentang hierarki di sekolah ini. Gue harap lo tertarik," ucap Ren sebelum kembali duduk ke tempat duduknya.
"Gue tertarik," ungkap Nash membuat Ren berbalik badan dan tersenyum miring.
Nash dan Ren berjalan keluar kelas, dilantai atas terdapat Standar Class 2. Mereka melanjutkan langkah hingga di ujung Gedung Selatan, disana ada lapangan untuk berbagai macam olahraga.
Setelah meninggalkan Gedung Selatan, mereka tiba di Gedung Utara. Dalam gedung itu terdapat ruang kesenian, ruang simulator golf, Standar Class 1 dan hal menariknya adalah ruang Upper Class.
"Kenapa kamu memilih bersekolah di SMAIS?" tanya Ren tidak menatap wajah Nash. "Apakah kamu punya tujuan?"
"Iya. Aku punya tujuan, aku ingin menemui teman lama."
Ren tertawa kecil.
Nash mengintip kelas itu, di sana memiliki fasilitas yang memanjakan mata. Ruang kelas ber-AC, bangku baru, lemari dengan berbagai macam makanan ringan, dan ruangan itu lebih lebar daripada ruang kelas mereka.
Nash tidak bisa menahan kekagumannya, dia melongo. Peringkat kelas adalah hierarki nyata yang ditanamkan SMAIS.
"Wah, Upper Class seperti surga dan Under Class seperti nereka."
"Kamu ingin melihat hal menarik lainnya?" Nash menoleh dengan tatapan penasaran lalu mengangguk.
Mereka berdua melanjutkan keliling gedung SMAIS, di koridor utama Nash tidak sengaja perpasan dengan Klub Saṃskṛtabhāsa.
Klub Saṃskṛtabhāsa itu dipimpin oleh Rubbyjane, mereka berlima belas berjalan beriringan menyibak kerumunan di sana. Nash benar-benar menikmati pemandangan langka itu, kejadian ini tidak akan pernah terulang kembali di hidup Nash.
"Mereka adalah Klub Saṃskṛtabhāsa,"ucap Ren selirih mungkin.
"Saṃskṛtabhāsa? Apa itu klub Samsmkrtabhasa?"ulang Nash.
"Kamu sungguh ingin tahu itu?" balas Ren dengan pertanyaan. "Klub Smasmkrtabhasa, itu klub yang dibuat lima belas siswa terbaik sekolah ini. Banyak hal diputuskan siswa-siswa di SMAIS, tiap topik diputuskan dengan persetujuan para anggota Klub Samsmkrtabhasa. Ini kelompok pembuat keputusan mutlak disekolah ini. Mereka persis dibawah kepala sekolah dalan bagan organisasi sekolah ini. Bahkan kalau kamu guru, kamu harus memathui keputusan Klub Samsmkrbhasa,"lanjutnya dengan menatap Nash dengan tatapan aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, The Protagonist
Teen FictionMempertahankan atau memperebutkan - Me, The Protagonist *** Rubbyjane adalah pemilik tahta tertinggi di SMA Intelligence Surabaya. Nash Itsvan murid pindahan yang tiba-tiba menduduki peringkat kedua di ujian bulan ketiga. Rubbyjane dan teman rombong...