Eps 9.3

1 1 0
                                    

⚠PERINGATAN!!!⚠

Cerita ini hanyalah fiksi(khayalan) sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian di dunia nyata...

⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛

Sesampainya di tempat energi itu berasal..

"Di sini?"tanya Art kebingungan.

Ya, yang sekarang ada di hadapan Rian dan Art hanya sebuah pohon biasa saja.

"Benar.. aku yakin sekali"kata Rian sambil mengingat lebih jelas lagi.

"Tapi.. pohon dan di sekitar sini terlihat normal"kata Art"hmm.. aku ingin mengecek sesuatu"

Lalu Art menghampiri pohon tersebut, dan..

Wus

Muncul sebuah pintu dimensi dan menarik mereka berdua ke dalam tempat tersebut.

"Ap-apa apaan itu!?"tanya Rian terkejut dengan apa yang dia lihat.

Art sama terkejutnya dengan Rian, bisa di bilang mereka melihat sebuah fenomena yang sangat langka.

Mereka melihat sebuah patung dan apabila di lihat dari bentuk patung tersebut sepertinya itu bukan patung biasa, dia memiliki sayap dan perawakannya sama seperti malaikat.

Tetapi.. yang membuat mereka lebih terkejut, patung tersebut di gantung terbalik dan memancarkan energi kutukan yang kuat.

Sekaligus terdapat tulisan di dinding belakang patung tersebut.

"Art.. apakah kau tau sesuatu?"tanya Rian masih bingung sekaligus terkejut dengan apa yang dia lihat.

"Aku tidak tau pastinya.. tapi, sepertinya aku mengenal malaikat di patung tersebut"kata Art sambil mengingat kembali ingatannya.

"Kalau tidak salah.. dia Exuvia salah satu kebajikan besar yaitu kebijaksanaan, tapi.. setauku dia sudah mati berabad-abad silam"kata Art.

"Dia mati karena pertarungan dewa melawan iblis, atau lebih tepatnya kisah awal pertengkaran dewa dan bangsa iblis.. dan patungnya di buat oleh para dewa sebagai simbol keberanian sekaligus keberadaan para leluhur"kata Art.

"Terus kenapa patungnya ada di sini?"tanya Rian kebingungan.

"Firasat ku tidak enak"kata Art.

"Kalau begitu.. sebaiknya kita cepat-cepat keluar dari delusi ini"kata Rian.

"Kau benar"kata Art.

Lalu mereka bergegas mencari cara untuk keluar dari delusi ini..

Beberapa saat kemudian..

"Tidak ada petunjuk sama sekali*huft"kata Rian sambil mengusap keringat di dahinya.

"Seandainya kita tau arti tulisan di dinding belakang patung itu"kata Rian sambil menatap tulisan tersebut.

"Aku bisa membacanya sedikit"kata Art.

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi Art!!"kata Rian sambil meremat remat tubuh Art.

"Sudahlah, jadi tulisannya apa?"tanya Rian.

"Hmm.. tulisanya adalah, sesutau yang tak terlihat yang akan dapat menyelamatkan mu.. begitu"kata Art.

"Sesuatu yang tidak terlihat"kata Rian sambil berfikir apa maksud dari kalimat tersebut.

"Sesuatu yang tak terpikirkan?"kata Art.

"Bisa jadi!"kata Rian.

"Tapi apa?"tanya Art.

"Dinding?selama ini kita belum mencoba mencari jalan tersembunyi di balik dinding kan?"kata Rian.

"Kau ingin menabrakkan tubuh ke semua dindin di sini?"kata Art.

"Ya tidak lah"kata Rian.

"*Huft* bentar aku bacakan lagi lanjutannya"kata Art.

"Kenapa tidak di baca sampai selesai saja hah!"kata Rian menggenggam erat Art.

"Iya dah maaf.. baiklah lanjutan dari kalimat sebelumnya itu, jauh dari keramaian dan berdiri di ujung.. begitu"kata Art.

"Jauh dari keramaian dan berdiri di ujung ya?"tanya Rian sambil berfikir.

"Benar"kata Art.

"Hmm, mungkin.. keramaian yang di maksud itu cahaya?"tanya Rian.

"Bisa jadi"kata Art.

"Dan berdiri di ujung itu sudah pasti pintu keluarnya"kata Rian.

"Jadi?"tanya Art.

"Jadi.. pintu keluarnya terletak di dinding ujung ruangan"kata Rian.

"Boleh di coba"kata Art.

Lalu Rian dan Art mencoba mencari pintu keluarnya dengan cara menyentuh dinding yang berada di ujung ruangan, tetapi mereka tak kunjung menemukan pintu keluar.

"Aargh! Aku bingung!"kata Rian agak frustasi dengan teka teki ini.

"Kita sudah menghabiskan lima jam di sini"kata Art.

"Nani!? Tunggu saat kita ingin pulang itu sudah jam dua malam, terus kalau sudah lima jam berlalu berarti.. sudah jam tujuh"kata Rian.

"Ya.. aku takjub kau tidak kelelahan sama sekali"kata Art"tapi karena kau setengah iblis mungkin itu sudah sewajarnya?"

Ya mereka sudah mencoba berbagai upaya di tambah tempat ini sangat luas bahkan memiliki banyak sekali jalur bercabang.

"Kepala kau lah!.. pokoknya kita harus cepat-cepat mencari jalan keluarnya"kata Rian.

"Pikirkan dengan tenang"kata Art.

"Hah!? Coba ngomong sekali lagi, kita sudah lima jam loh di sini"kata Rian.

"Uhum.. bagaimana kalau kau mencoba menggabungkan semua kalimatnya dan memikirkan ulang arti kalimatnya, bisa jadi kau menemukan petunjuk baru dengan cara membacanya menjadi satu"kata Art.

"Hmm.. boleh di coba"kata Rian"berarti.. sesuatu yang tidak terlihat yang akan dapat menyelamatkan mu, jauh dari keramaian dan berdiri di ujung"

Lalu mereka sama sama berfikir keras:v

"Jangan jangan.. maksud sesuatu yang tidak terlihat itu artinya ketidaktahuan"kata Rian.

"Berarti, mungkin kau harus berjalan mundur di ujung ruangan yang jauh dari cahaya agar bisa keluar dari tempat ini"kata Art.

"Benar"kata Rian.

Lalu mereka mencoba melakukan sesuai dengan petunjuk yang baru saja mereka dapat.

Dan akhirnya mereka keluar dari tempat tersebut.

⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛⠛

Terimakasih atas dukungan kalian dan semoga kalian terhibur dengan novel buatan saya :)

Dark Eyes:Maō ni naru tame no tabiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang