Acara berjalan lancar, para tamu undangan pun menikmati pesta tersebut Dika dan Audrine pun ikut berbincang-bincang dengan para tamu, keluarga Audrine maupun Dika juga datang.
Lora menatap semua dengan senyum puas, tidak sia-sia, semua berjalan lancar.
“Hai Ra,” sapa Gavin saat melihat Lora sendirian.
“Eh, Hai. Dateng juga Lo? Sama siapa?” tanya Lora basa basi.
“Iya Dateng sama Sierra, tadi dia ke toilet.”
“Oh calon pacar Lo itu, iya-iya.”
“Dia temen gue Ra, bukan calon pacar.” Lora terkekeh mendengarnya.
“Iyain deh Vin, tapi keliatannya doi suka sama Lo.”
“Iya, gue tau kok. Lagi berusaha buka hati juga untuk dia, doain ya Ra semoga bisa.”
“Aman, gue dukung kok hahahah.”
“Eh, gue kesana dulu ya. Mau ambil minum, Lo mau?” Gavin hanya menggeleng sebagai jawabannya.
Lora pun berjalan menuju meja yang tersedia berbagai macam minuman anti alkohol. Namun baru saja ingin mengambil satu gelas minuman tiba-tiba suara notifikasi dari ponselnya membuat Lora urung mengambil minuman itu.
Asya
Ra tolong gue mau di perkosa!
Mata Lora melotot melihat pesan dari Asya, meskipun dia marah pada Asya dia tidak sejahat itu sampai mengabaikan pesan itu.
Lora melihat semua keluarganya yang masih sibuk. Tidak, Lora tidak ingin mengacaukan acara ini dan akhirnya Lora pun memutuskan untuk pergi sendiri.
Lora berlari keluar namun itu di lihat oleh Sierra, karena penasaran dan juga ingin menyapa Lora Sierra pun ikut berlari mengejar Lora.
Saat tiba di luar Lora bertemu Intan, ingat Intan? Sepupu dari pihak ibunya, namun Lora tak menyapanya.
Intan pun hanya memandang dan melihat gadis asing juga ikut mengejar Lora.
Lora baru saja mau keluar gerbang namun tiba-tiba Lora langsung di dekat dan mulutnya langsung di tutup hingga dia pingsan, Sierra yang kaget pun tidak tahu harus apa ingin berteriak rasanya suaranya hilang seketika.
Intan pun ikut kaget, semua orang masih di dalam tak ada yang di luar, mobil itu melaju dan Intan baru bisa bergerak dan berlari mendekati Sierra.
“Lora, Lora di culik!” pekik Intan, hingga satu mobil baru saja mau masuk kepekarangan rumah langsung di hadang oleh kedua gadis itu.
“Woi, kalian mau mati ya?!” kesal Gadis didalam mobil itu.
“Itu, itu Lora dia di culik! Sama mobil itu!” pekik Sierra.
Gadis yang tak lain adalah Nina pun melotot.
“Cepet masuk, kita kejar mobil itu!”
Keduanya pun langsung masuk kedalam mobil Nina, Nina melaju sangat kencang membuat Intan mabuk dan ingin muntah.
Sierra pun tak jauh berbeda namun dia masih bisa menahannya.
“Itu mobilnya!” ujar Sierra menunjuk mobil hitam yang cukup jauh jaraknya dari mereka.
Hingga mobil itu hilang karena terlalu balap, Nina akhirnya menghentikan mobilnya.
“Anjing!” umpat Nina dan langsung melacak lokasi Lora dari jps nya, untungnya handphone Lora masih aktif.
“Lokasinya terus bergerak cepat.”
“Pegangan, kali ini gue jamin tuh orang gak bakal lolos!” Nina langsung tancap gas membuat Intan dan Sierra memejamkan kedua mata mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa yang Tersesat 2
FantasyLora kembali dengan sejuta cerita, sejuta aksi, dan sejuta kegilaan. "Siapa yang mau balas dendam ama gue hah?! sini Lo, mumpung gue lagi gabut."