Bukan ini yang aku inginkan

90 0 0
                                    

Rintik hujan mulai membasahi bumi dalam kesunyian malam, seorang gadis bernama Amanda  Alvarez Utami sedang duduk di teras rumahnya sambil menikmati udara dingin di malam hari. Ia menatap sendu langit yang dipenuhi rintik hujan, berharap akan adanya bintang dan bulan yang bersinar indah, setelah perginya hujan.

“Aku pasti bisa kan menghadapinya, walaupun itu bukan pilihanku”

Gumamnya sambil menutup kedua matanya dengan tangan lentiknya.

Teriknya sinar matahari memasuki kamar Amanda, tangan lentiknya berusaha untuk menutupi wajahnya, agar sinar matahari tidak menghalangi tidurnya yang nyenyak ini.

 Tok tok tok!!!

“Manda cepet bangun, ini hari pertama kamu ke kampus kan”

 Ucap bunda Amanda sambil menghela nafas panjang.

Amanda langsung bangun dari tidurnya, dan langsung memasuki toilet yang ada di kamarnya.

“Bunda kenapa gak bangunin aku dari subuh sih, aku kan jadi telat”

“Hey, bunda dari subuh udah bangunin kamu, malahan udah teriak-teriak, kamunya aja yang kebo banget kalau tidur, cepet siap-siap jangan lama”

Amanda menekuk wajahnya dengan ekspresi kesal. Ia hanya mencuci mukanya, dan gosok gigi. Setelah itu, ia bersiap-siap menyiapkan barang-barang apa saja yang harus di bawa untuk ospeknya hari ini. Hari ini adalah hari ter-sial yang pernah Amanda rasakan, pertama kesiangan di hari pertama ospek, kedua bukan jurusan ini yang Amanda inginkan, ia hanya menuruti semua keinginan orangtuanya.

 “Aduh gimana nih, gue takut, mana telat 30 menit lagi”

Amanda hanya berdiri diluar aula kampus, memandangi acara yang sudah dimulai sejak 30 menit lalu. Tiba-tiba ada seorang laki-laki memakai almamater sambil memegang mic di tangannya langsung menegur dengan wajah keheranan.

“Hey, kok gak masuk ke aula?”

“Maaf kak, aku kesiangan jadi malu masuk ke dalam aulanya” Ucap Manda dengan wajah khawatirnya.

“Kenapa bisa kesiangan? harusnya sebagai mahasiswa harus bisa disiplin, apalagi ini hari pertama masuk” Ujar seorang lelaki yang menatap Manda penuh kesal.

“Sekali lagi maaf kak, saya salah, saya siap menerima hukuman”

Pasrah, yang ada dipikiran Manda hari ini hanya pasrah, ia tidak mau berurusan lama dengan seniornya.

“Oke, kalo kamu siap menerima hukuman, ikuti saya”

Manda pun mengikuti seniornya ke Gedung aula, sesampainya di Gedung aula, Manda menjadi pusat perhatian seluruh Mahasiswa, wajah Manda mulai khawatir keringat dingin mulai membasahi tangannya.  

“Rey, itu maba yang kesiangan kan? Kenapa lo bawa kesini si? Harusnya dia masuk ke ruangan B2 biar dihukum” Ucap salah satu teman Reynald, sambil memperhatikan Manda dari atas sampai bawah.

Tiba-tiba Reynald menarik tangan temannya keluar Gedung aula.

“Rin lo bisa diem dulu ga? Lo jangan rusak dulu rencana gue”

“Rencana apa sih maksud lo”

“Nanti lo liat aja” ucap Reynald sambil memperlihatkan senyuman smirk nya

Reynald merupakan Ketua Pelaksana dari tim yang menjalankan sistem  orientasi jurusan Manajemen Bisnis, namun ia sering memberikan hukuman atau perintah yang melanggar aturan. Reynald melangkah ke arah depan dan menarik gadis yang menjadi pusat perhatian sejak tadi.

Ketika Semesta Mempertemukan KitaWhere stories live. Discover now