Bertemu di Cafe Coffe Roasters

15 0 0
                                    

Sore hari ini, cuacanya terlihat sangat bagus, di tengah perjalanannya ke tempat kerjanya, Amanda menatap indahnya lembayung senja yang menyelimuti langit, burung-burung berkicauan terbang kesana-kemari, dan hembusan semilir angin sore menerbangkan helaian rambut Amanda yang indah itu.

Ting tong, ting tong

“Langsung buka aja pintunya Man” ucap Zahira partner kerjanya di café tersebut

“Tumben banget kak belum ada pelanggan” tanya Amanda sambil memasangkan apron ke badannya yang bertuliskan Coffe Roasters.

“Soalnya gue baru pulang dari kampus, jadi baru buka” jawab Zahira sambil membereskan peralatan coffe.

“Oalaaa, sama gue juga baru pulang dari kampus”

“Pantes, lo baru datang jam segini”

Saat Amanda dan Zahira sedang membereskan peralatan mesin penggiling coffe, ada seorang pria tampan memakai kemeja hitam, dan memakai masker berwarna hitam, datang membuka pintu cafe tersebut. Amanda terperangah kaget, pria ini mirip sekali dengan seniornya yang mengantarkan ia pulang.

“Manda? Kamu kerja disini?” tanya Anantha dengan wajah terkejutnya, sambil membuka masker hitamnya.

“K-kak Anan? Iya kak aku kerja disini”

“Oalaaa, udah dari kapan kamu kerja disini?”

“Seminggu yang lalu kak, by the way mau pesen coffe apa?”

“Americano aja, yang double shot”

“Hot or ice?”

“Ice aja, biasanya aku minum yang 8 shot sih, tapi nanti aja deh”

“Hah?! 8 shot?? Itu lambung kakak gak berteriak kah?”

“Emang lambung bisa teriak?” jawab Anantha sambil tertawa

“Bukan gitu, maksudnya lambung kakak gak sakit apa? Kok bisa sampe kuat minum coffe 8 shot sih?” Tanya Amanda dengan wajah herannya sambil mengeryitkan dahi.

“Ya emang udah biasa sih, dan lambung pun kuat-kuat aja” jawab Anantha dengan santai.

“Oalaaa, gitu ya, tapi menurut aku jangan terlalu sering sih kak, bahaya, nanti sakit  lambungnya”  Amanda memperingati pria yang dihadapannya dengan tatapan seksama.

“Iya, iya, siap boss” jawab Anantha sambil tersenyum dan mengangkat tangannya seperti hormat.

“Tunggu bentar ya kak, aku siapin dulu, silahkan duduk”

Anantha pun duduk di kursi pelanggan, ia menunggu sambil scrolling media sosialnya.

“Manda itu siapa?” tanya Zahira teman kerjanya

“Oh itu senior aku di kampus” jawab Amanda sambil menyiapkan Ice Coffe Americano

“Oalaaa, ganteng banget ya hehe” ucap Zahira sambil tersipu malu

“Ya iyalah cowok gue” jawab Amanda dengan nada nge-gas

“Serius?? Itu cowok lo?”

“Engga deng hehe”

 Amanda berjalan menghampiri meja Anantha, disana Anantha sedang asik memainkan handphonenya, sampai tak sadar pesanan coffe nya sudah jadi.

“Kak Anan” panggil Amanda

“Kak Anan!!!” panggilnya lagi sambil berteriak

“Ini Ice Coffe Americano nya udah jadi” Amanda menyodorkan Ice Coffe Americano nya.

“Ohh, udah jadi, makasih ya, maaf tadi lagi fokus main game, jadi sampe gak kedenger suara kamu hehe” ucap Anantha sambil mengambil pesanan coffe nya.

“Pantesan, dari tadi dipanggil gak nyaut-nyaut”

“Hehe maaf ya, kakak duluan ya Man, nanti kakak pesen coffe disini lagi, soalnya enak banget, apalagi yang bikinnya manis kaya gini, sampai ketemu di kampus cantik” ujar Anantha sambil mengelus kepala Amanda dengan lembut, dan ia pun berjalan keluar dari Café Coffe Roasters.

“ Apasi kok tiba-tiba flirting kaya gini” jawab Amanda sambil memicingkan matanya.

Amanda kembali ke meja tempat kerjanya, ia terus memegang pipinya yang merah merona, ia terus menggeleng-gelengkan kepalanya karena tidak mau ingat kejadian tadi, saat Anantha mengelus lembut kepalanya.

“Man lo kenapa sih? Pipi lo merah banget?” tanya Zahira dengan wajah penasaran

“Engga kok, gue gak papa” jawab Amanda sambil terus memegang pipi nya yang merah merona.

Ketika Semesta Mempertemukan KitaWhere stories live. Discover now