Akhirnya Amanda dan Anantha sampai di Café Coffe Roasters. Selama perjalanan Amanda terlelap tidur di mobil, dan Anantha pun membangunkannya dengan cara mencubit hidung mancung Amanda. Amanda terbelalak kaget, karena tiba-tiba tidak bisa bernafas, ternyata ia dijaili oleh kekasihnya.
“Kak Anan parah banget sih, kok ngebangunin aku nya kaya gitu, gak tahu ah sebel” Amanda melongsong pergi dengan muka cemberut.
“Maafin aku sayang, aku cuman bercanda tadi”
Anan pun masuk ke café tempat kerjanya Amanda, ia melihat-lihat disekelilingnya, masih kosong belum ada pelanggan, Amanda dan Zahira sibuk merapihkan peralatan-peralatan coffe nya.
“Kok lo bawa, cowok ganteng itu?” tanya Zahira dengan wajah penasaran
“Udah jadi cowok gue, katanya mau nyobain jadi barista kaya gimana” jawab santai Amanda sambil menggiling olahan coffe.
“Hah?! Lo udah jadian sama cowok itu? Kenapa lo gak cerita sih”
“Ini kan udah cerita” jawab Amanda
“Iya deh terserah lo” jawab Zahira sambil membereskan cup-cup coffe.
Anan menyusul ke tempat barista, ia melihat Amanda yang sedang menggiling coffe, Anan terus tersenyum menatap ke arah Amanda.
“Manda, apron buat aku mana” tanya Anantha
“Bentar aku ambil dulu”
“Ini apronnya” Amanda menyodorkan apron pada Anan yang bertuliskan Café Coffe Roasters.
“Oke, makasih sayang, kamu masih marah kah?” tanyanya
“Udah engga kok, kamunya sini, mau belajar jadi barista kan”
Anan langsung menghampiri Manda ke tempat penggilingan coffe.
“Nah ini pertamanya masukin biji coffe dulu, terus simpan tempat penyaringannya diatas gelas kosong” Amanda sangat telaten mengajarkan Anan cara membuat coffe.
“Bangga banget liat kamu, di segala bidang bisa” ucap Anantha sambil mengusap lembut kepala Amanda.
Zahira melihat Amanda dan Anantha merasa gemas, jadi ia memotret mereka berdua, yang sedang mengolah coffe dengan mesin penggiling.
YOU ARE READING
Ketika Semesta Mempertemukan Kita
Teen FictionTak disangka, semesta selalu mempunyai cara untuk mempertemukan kita, hanya ada aku dan kamu, rasanya seperti seisi alam semesta membawa lebih dekat kebahagiaan, semoga semesta tidak membawamu pergi lebih jauh dari hidupku.