Semilir angin sejuk berhembus, menyapa hangatnya sinar matahari di pagi hari, gadis manis yang mempunyai senyuman manis itu, tiba-tiba teringat pertemuan pertamanya dengan Anantha, ia hanya bisa tersenyum mengingat kejadian itu.
Setelah 30 menit berlalu, akhirnya Amanda sampai di kampusnya, ia memakai ojek online karena tidak diizinkan oleh ayahnya untuk mengendarai mobil, memakai ojek inline pun menjadi lebih simple.
“Manda?” tanya seorang gadis yang berpipi chuby
“Eh iya, kenapa ya?” jawabnya
“Kenalin gue Neisha, panitia pas osjur kemarin”
“Oh iya, hallo kak Neisha, aku Amanda” Amanda tersenyum manis pada Neisha
“Btw lo ada jam pagi sekarang?”
“Iya kak ada, kak Neisha juga sama?
“Heem, kelas gue di ruang C1”
“Oalaa, searah dong kak, aku di ruang C6 nya”
“Ayo bareng aja kesananya” ajak Neisha pada Amanda
Jam perkuliahan sudah selesai, saatnya Amanda siap-siap untuk kerja part time, Amanda sedang berjalan kaki ke arah gerbang keluar kampusnya, tiba-tiba seorang laki-laki berwajah sangar menghalangi jalan pulangnya.
“Kak Reynald? Permisi dulu kak aku mau pulang, jangan halangi jalan aku”
“Enak aja lo, bisa pulang segampang itu”
“Kakak mau apa sih? Kakak dendam sama aku?”
“Iya gue dendam sama lo, gue benci banget sama lo, gara-gara keluarga lo Alvarez, perusahaan bokap gue jadi hancur kaya gini”
Amanda tercengang, mendengar penjelasan dari Reynald, ia masih tidak percaya kalau keluarganya seperti itu.
“Kak Rey, kayanya kakak salah paham deh, jangan nyebarin hoaks kaya gini”
“Salah paham apa maksud lo, jelas-jelas itu emang kelakuan Alvarez” Ucap Reynald sambil nyolot.
“Terus kenapa ngomongnya ke aku? kenapa gak langsung ke kantor ayah aku aja, jadi cowok harus gentle dong, jangan beraninya ke perempuan doang” Ujar Amanda dengan nada nge-gasnya.
“Berani ya lo sama gue” hampir saja Reynald akan menampar pipi, untung ada seorang pria tampan yang langsung sigap melihat perlakuan Reynald pada Amanda yaitu Anantha, ia langsung memegang keras tangan Reynald.
“Diem lo Rey, lo beraninya cuman ke cewe doang, pengecut lo”
“Heh!! Lo jangan ikut campur sama urusan gue, lepasin tangan gue!”
“Gak akan gue lepasin, sebelum lo minta maaf sama Amanda”
“Hahahaha buat apa minta maaf? emang nyatanya keluarga dia, yang bikin keluarga gue hancur” jawab Reynald sambil menunjuk-nunjuk ke wajah Amanda. Reynald langsung mendorong badan Anantha, ia langsung pergi dari hadapan Amanda dan Anantha.
“Manda kamu baik-baik aja kan? Tanyanya memastikan Amanda dengan tenang.
“Baik-baik aja kok kak, makasih ya, lagi-lagi disaat kaya gini, aku keliatan lemah dihadapan kak Anan” ucap gadis itu dengan wajah lesu
“Emang kenapa? Terlihat lemah itu sangat wajar, kamu kan manusia, gak harus selalu kuat”
“Oke kak siap, aku simpan nasihat kakak yang ini” jawab Amanda sambil memberi jempol pada Anantha dengan wajah imutnya.
“Hahahaa apa si kok lucu banget kamu” ujar Anantha sambil mencubit pipi Amanda
“Aish!! sakit kak pipi aku” Amanda langsung mengusap-usap pipinya
“Makanya jadi orang itu jangan gemesin” ucap Anantha sambil mensejajarkan tingginya dengan Amanda, dan mengusap-usap rambut gadis imut itu.
“Plis kak, kenapa suka banget sih, acak-acak in rambut aku” Amanda langsung merapihkan kembali rambutnya.
“Ya karena kamu imut, lucu, pokoknya gemesin, titik gak pake koma”
“Apa sih kak, random banget” jawab Amanda sambil tertawa
“Nah gitu dong ketawa makin cantik, by the way kamu sekarang kerja kan? Ayo kakak anterin ke tempat kerja kamu”
“Gak usah kak, aku ngerepotin kakak terus jadi gak enak”
“Malahan aku lebih suka direpotin sama kamu, ayo”
Anantha menarik tangan gadis manis itu, dan menggenggam nya sampai ke arah parkir mobilnya. Amanda merasa perutnya dipenuhi kupu-kupu yang berterbangan, pipi nya pun kini berubah menjadi merah merona lagi.
Sesampainya di tempat Café Coffe Roasters, di dalam mobil Anantha terus saja menatap wajah Amanda ditambah dengan senyuman yang manis nya itu.
“Kak Anan, udah dong jangan ngeliatin aku terus” ucap Amanda sambil memalingkan wajahnya.
“Man kamu jangan kaya gitu, malah makin lucu tahu ga”
“Kak Anan, stop it”
“Hahahaha oke oke, ya udah semangat kerjanya ya cantik, kalau ada apa-apa nanti kabarin aku”
“Makasih ya kak Anan, udah anter aku, hati-hati ya di jalannya, bye” Amanda pun turun dari mobil Anantha, sambil melambaikan tangannya.
Anan pun terasa sangat senang, setelah seharian ini berada di dekat Amanda. Ia tidak berhenti tersenyum saat berada di dalam mobil.
Clek
“Hallo kak Ira I’m coming”
“Gue disini” jawab Zahira sedang sibuk menghitung cup-cup coffe
“Kak, ini ada pesanan borongan? Banyak banget cup nya”
“Iya nih, pelanggan kita pesen 100 cup coffe”
“Wow mantap banget 100 cup”.
YOU ARE READING
Ketika Semesta Mempertemukan Kita
Fiksi RemajaTak disangka, semesta selalu mempunyai cara untuk mempertemukan kita, hanya ada aku dan kamu, rasanya seperti seisi alam semesta membawa lebih dekat kebahagiaan, semoga semesta tidak membawamu pergi lebih jauh dari hidupku.