Ch. 18

1K 86 2
                                    

[Pesan Teks]

Chim: Hyung, dia murung, dia menangis, seperti ada sinar hitam yang keluar dari tubuhnya, tolong jangan lakukan ini.

Jin terkekeh saat membaca pesan di ponselnya. Jimin adalah orang kedua yang paling dramatis yang pernah ia temui. Ya, dia sendirilah yang pertama.

Jin: Chim, kau tahu aku harus melakukan ini, aku benar-benar ingin memberi kejutan untuknya.

Chim: tapi hyung, kenapa kau harus memberitahunya bahwa kau harus tinggal di sana selama dua bulan lagi. Sepertinya seseorang telah mengambil semua cahaya darinya ☹️

Jin: jangan khawatir Chim, cahayanya akan kembali padanya dalam beberapa hari, sampai saat itu, tolong jaga dia (˘ ³˘)

Chim: kau kejam ༼;´༎ຶ ༎ຶ༽

Jin tertawa, menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku. Dia hendak kembali ke pekerjaannya ketika Ken berjalan masuk ke dalam ruangannya.

"Kau perlu mengetuk pintu, kenapa tidak ada yang menghormatiku di kantor ini," cibir Jin yang diketahui oleh temannya palsu.

"Saat kau melihat apa yang aku punya untukmu, kau akan menciumku." Ken tertawa sambil meletakkan sebuah amplop di depan Jin.

"Apa ini?" Dia bertanya sambil membuka amplop itu, senyumnya mengembang begitu melihat isinya.

"Ya Tuhan, kau mendapatkan tiketnya, kau mendapatkan tiketnya." Jin sudah beranjak dari tempat duduknya untuk memeluk Ken.

"Tentu saja. Kau adalah sahabatku, aku akan melakukan apapun untukmu. Kau telah melakukan banyak hal bagiku Jin, ini adalah balasan untukmu." Ken tersenyum sambil menepuk kepala Jin pelan.

"Diam, kau juga sahabatku, terima kasih banyak Kennie, aku akan sangat merindukanmu." Jin melangkah mundur dan melepaskan pelukannya.

"Aku juga akan merindukanmu 'dramaqueen', hidup tidak akan menyenangkan tanpamu, tapi aku tahu hatimu ada disana di Korea. Aku senang akhirnya kau kembali ke rumahmu." Ken tersenyum lembut padanya.

"Ya, akhirnya aku akan kembali ke rumahku. Terima kasih, Kennie, sungguh." Jin memeluknya lagi.

"Tak masalah. Rekam saja suara reaksi Jungkook saat kau mengejutkannya dan kirimkan padaku." Ken tertawa kecil, dia tahu tentang rencana Jin, semua orang tahu kecuali satu orang.

"Percayakan saja pada Jimin dan Taehyung, aku yakin mereka sudah membeli kamera untuk merekam semuanya dalam kualitas HD." Jin terkikik, memikirkan teman-teman, keluarganya, rumahnya. Tuhan, dia tidak sabar untuk kembali, dia tidak sabar untuk bertemu dengan kelincinya lagi.

Seolah-olah sebagai isyarat, ponselnya berbunyi. Dia bersandar di meja untuk melihat apa isinya, dan bibirnya melengkung menjadi senyuman saat membaca siapa yang mengiriminya pesan.

"Dengan senyuman itu di wajahmu, aku sudah tahu siapa yang mengirim pesan padamu, jadi aku akan pergi sekarang. Sampai jumpa Jin." Ken menepuk pundaknya sekali lalu pergi, meninggalkan Jin sendirian.

Ia berjalan kembali ke tempat duduknya dan membuka SMS tersebut.

Bun🐰: Seorang pria merayuku di kafe hari ini .....

Jin: Benarkah? Apa yang kau katakan padanya?

Bun🐰: Aku mengatakan padanya, bahwa mantan pacarku, yang akan segera menjadi pacarku lagi, akan kembali ke Korea dalam dua bulan ke depan, dan jika dia tidak segera pergi, maka kau akan menemuinya ketika kau kembali, dan menendangnya.

Jin tertawa membaca pesan tersebut. Jungkook bisa menjadi sangat imut, khususnya saat dia marah. Jin tahu dia mengetik semua ini dengan cemberut.

Jin: Tentu saja aku akan melakukannya. Kita terikat bersama selamanya sayang.

After We Broke Up | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang