KAWABORU 12

288 20 1
                                    

"Ohayou kawa!" Sapa boruto saat ia merasaakan elusan di pipinya. Kawaki tersebyum.
"Ohayou boru!" Balas kawaki. Boruto memeluk kawaki membenamkan wajahnya di dada kawaki, hatinya seperti penuh akan kelegaan.
"Kawaki hiks! Kau tidak akan meninggalkan ku lagikan hiks! Sungguh aku tidak bisa berfikir jernih hiks! Hiks! Aku merasa hidup ku hancur kawaki hiks!" Ucap boruto sendu sambil sesegukan. Kawaki paham maksud boruto ia pun sama halnya dengan boruto namun apa daya semuanya berjalan tanpa di rencanakan.

"Hutsssss! Aku berjanji kali ini aku tidak akan meninggalkan mu lagi!" Janji kawaki. Boruto mengeratkan pelukannya menganggukan kepalanua di dada kawaki.

"Un! Kau harus janji hiks!"ucap boruto dengan suara yang teredam di dalam dada kawaki. Kawaki menarik dagu boruto lalu mengecup bibir boruro singkat.

"saa! Kalau begitu cepatlah bangun! Aku sudah lapar!" Rengek kawaki. Boruro tersenyum.

"Etss! Kau bahkan belum menikahi ku  kau sudah ingin di urus oleh ku! Hmm?" Goda boruto. Kawaki menyeringai lalu berbalik menindih boruto lalu mengelitik pinggang boruro.

"Hei! Hahahahahah! Ka- kawaki hahaha henrikan hei! Hahahaha kawaki hahah stop hei" ucap boruto tertawa geli saat kawaki mengelitik pinganggnya.

"haha tidak akan boru! Aku akan melepaskan mu jika kau berjanji akan  mengurus ku" ucap kawaki masih terus mengelitik boruto.

"Hahahahah! Stok kawaki! Itu geli hahahahah! Kawaki!! Hahahaha baiklah baiklah, aku akan mengurusmu!!" Ucap boruto menyerah. Kawaki berhenti lalu menatap boruto yang ada di dalam kunkuhannya.

"Kau janji boru?" Tanyanya.
"Mouchiroun! Apa pun untuk mu sayang!"ucap boruto dengan senyum manisnya mengelus pipi kawaki." Aku akan mengurus mu sampai kita menghebuskan nafas terakhir kita, karna aku sangat mencintai mu Kawaki!" Ucap boruto, mengecup bibir kawaki. Kawaki membalas kecupan boruto berganti menjadi lumatan-lumatan lembut, kawaki mulai meminta izin untuk masuk kedalam mulut boruto yang di sambut dengan senang pemiliknya mengapsen setiap rongga mulut boruto. 5 menit berlalu boruto mulai merasa sesak dan memukul pelan lengan kawaki.

"Hah! Hah! Kau ingin membunuh ku kawa?" Ucap boruto terengah engah.
"Hei aku tidak bisa hidup jika kau mati sayang! Cepatlah aku sudah lapar" ucap kawaki.

"Baiklah-baiklah! Segeralah mandi dan bersiap ke perusahaan Tou-san!" Ucap boruto. Kawaki binggung untuk apa ia ke perusaan ayah dari boruto.

"Untuk apa boru?" Tanya kawaki binggung.

"Nm? Tentu saja untuk bekerja apa lagi! Kau ingin menikah dengan ku tanpa bekerja?" Ucap boruro santai.

"Hei apa yang kau katakan tentu aku akan menikahi mu dan memberikan mu kebahagiaan dan tentu aku akan bekerja!" Ucap kawaki tak terima.

"Nm! Maka dari itu cepat, mandi dan bersiap, kau akan pergi sama inojin hari ini" ucap boruto berlalu pergi ke kamar mandi dan membersihkan wajah dan mengosok giginya.

Kawaki menghela nafas,"baiklah waktunya bersungguh-sungguh" gumam kawaki lalu menarik handuk lalu kekamar mandi di luar kamar boruto.

~

Boruto merjalan menuruni tangga, ia melihat pengantin baru di meja makan bersama orang tuanya.

"Ohayou kaa-san tou-san, inojin, hima!" sapa boruto, semua orang berbalik menatap boruto memberikan senyum mereka.

"Ohayou buru!, ohayou nii-san" jawab semua orang. Bortuo berjalan mendekati ruang makan.

"Kaa-san, aku ingin menggunakan dapur boleh?" tanya boruto malu-malu. Hinata heran namun tak lama hinata tersenyum.

"Ehkmm! Tentu saja boleh! Lakukanlah, tapi kaa-san kan sudah masak, untuk apa boru ingin masak lagi un?" tanya hinata menggoda boruto.

"I-itu an-ano boru i-ingin membuatkan sarapan dan be-bekal untuk kawaki kaa-san" ucap boruto gugup. Hinata medekat mengelus pipi sang anak dan tersenyum.

"Lakukanlah sayang!" ucap hinata, wajah boruto memerah padam.

~skip~

Setelah kegiatannya di dapur boruto kembali kedalam kamarnya mencari kawaki.

"Kawaki!" panggil boruto."kawaki!!" panggilnya lagi saat boruto hendak memanggil lagi namun sebuah tangan sudah melingkar di pinggangnya, kawaki memeluknya dari belakang.

"Arghk! Kawaki!!!!" kaget boruto. Kawaki hanya tersenyum menempatkan wajahnya di leher boruto menghirup dalam dalam bau kesukaannya.

"Hei kawaki! Hentikan itu cepat pergi ke ruang makan, lalu berangkat, aku tak ingin membuat ayah menunggu" ucap boruto.

"Hey aku kan bodyguard mu! Aku belum belum berhenti jadi bodyguard mu lalu untuk apa aku pergi ke perusaan Tou-san mu?" ucap kawaki. Boruto menghela nafas menampilkan wajah serusnya.

"Kawaki! Kau di pecat!" ucap serius boruto. Kawaki membeku.

"H-hei apa yang kau katakan sayang?" tanya kawaki takut-takut.

"Huh! Kawaki dengar! Jika kau menikah dengan ku aku tidak butuh bodyguard lagi, huh! Sudahlah aku malas untuk mengatakannya lagi" ucap boruto.

"H-hei aku akan kerja, baiklah baiklah aku akan segera turun untuk sarapan jadi jangan ngambek ya!" ucap kawaki melepas pelukannya lalu menatap boruto. Dalam hati boruto tersenyum puas dengan ektingnya.

"Hmm! Cepat kalau begitu inojin sudah menunggu mu" ucap boruto dan berlalu meninggalkan kawaki.

~

Sedangkan di suatu ruangan mitzuki tengah menyusun rencana untuk melakukan aksinya untuk boruto.

"Boru! Kau akan jadi milik ku tak akan ku biarkan orang lain memiliki mu ku pastikan itu" gumam mitzuki, menatap foto yang ada di hadapannya.

~

~

Kawaki menemui naruto di kantornya, untuk menghadap seperti yang di katakan oleh boruto sebelum ia berangkat ke kantor Naruto.

"Jadi kawaki, mulai sekarang kau mulai bekerja di perusaan ku seperti permintaan boruto, dan pekerjaan mu sebgai supir dan bodyguard boruto aku cabut" ucap naruto.
"Baiklah naruto-sama" ucap kawaki menunduk hormat pada naruto.

"Datangi bagian HRD lalu cari orang bernama sizune katakan kau di suruh datang oleh ku!" ucap naruto lagi. Kawaki menganggukan kepalanya. Lalu melangkahkan kakinya keluar menuju tempat yang katakan oleh naruto.

~

~

Di tempat boruto, bersama shikadai, "apa rencana mu boru?" tanya shikadai.

"Kau punya otak yang encer shikadai, aku bisa mengandalkan mu" ucap boruto.

"Huh! Baiklah kita mulai dari menjebaknya dengan dirimu!" ucap shikadai.

"Apa maksud mu?" bingung boruto.
"Aku belum yakin tapi aku akan menyuruh seseorang untuk memata-matainya" ucap shikadai.
"Apa belum menemukan jejaknya?" tanya boruto.
"Belum tapi inojin sudah meminta tolong pada paman sai untuk mencari tahunya" ucap shikadai.
"Aku beruntung memiliki teman seperti kalian! Arigatou!" ujar boruto tulus.

~

~

~

~

~Bersambung~

~tbc
~Sampai jumpa~
~Jangan lupa vote and komen~
~Jaa-nee~

MYbodyguard (kawaboru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang