V

234 14 0
                                    

Eyyoo what's up readersku. Kangen gak? Kangen dong, pengen dikangenin nih wkakak. Ini chapter ter wleowleo buat pertama kalinya mwehehe. Happy reading ^^
.
.
.
CW // KISSING, HANDJOB, FINGERING, ANAL SEX 🔞

"Explain!" Pinta Renjun tho the point.

Sial, bahkan mereka belum mempersilahkan Jeno untuk duduk dan bergabung dengan meja mereka. Yang tak lain dan tak bukan adalah Jaemin dan teman-temannya.

Namun saat ini mereka hanya bertiga. Haechan belum kembali semenjak keluar dari kelas itu.

Tidak ada yang tahu kemana pergi si manis itu. Murid di kelas juga tidak ada yang bisa menjawab saat guru mengabsen dan bertanya di mana Haechan?

Namun saat itu lah Jeno menjawab bahwa Haechan sedang sakit, dan dia sedang berada di UKS sekarang. Sungguh jiwa-jiwa pembohongnya keluar sekarang.

Oke, kembali ke topik semula.

Jeno duduk di sebelah Renjun. Melihat foto yang ada di ponsel milik Jaemin itu.

"Kenapa lo fotoin gue?"

Yangyang menepuk dahinya, merasa bahwa Jeno kali ini sangat bodoh.

Renjun yang kesal pun menoyor kepala Jeno pelan. Sungguh bukan ini yang ingin dia dengar dari mulut Jeno.

"Jelasin ini lo kenapa? Bukan malah nanya kenapa lo difotoin."

"Oh, ini gue lagi curhat sama Haechan kemaren pulang sekolah-eh tunggu, dimana Haechan?"

Jeno menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Haechan.

"Bukannya lo yang bilang dia di UKS tadi?"

"Ya gue alesan aja, masa gue bilang dia nangis?"

Perkataan Jeno berhasil membuat mereka bertiga saling menatap.

"Bentar deh, ini gue nyuruh lo kesini kan buat jelasin foto lo sama Haechan." Celetuk Yangyang

"Iyadah, kenapa malah nyariin dia?" Sahut Renjun

"A-ah, gue ga enak aja. Lihat deh di foto itu Haechan nangis gara-gara gue. Kalo sampe hari ini nangis lagi ntar gue yang kena omel dong."

"Kenapa lo?" Tanya Jaemin

"Ya kemaren gue bikin dia nangis, sampe ketiduran. Nyokapnya tau, untung ga curiga kalo gue yang bikin nangis."

"Tunggu, sebenarnya ini kenapa sih? Kenapa jadi lo yang bikin Haechan nangis?"

"Haechan gak cerita?"

Mereka bertiga saling menatap. Kemudian kembali menatap pada Jeno sambil menggelengkan kepalanya.

Jeno menepuk dahinya. Apakah mereka benar-benar teman Haechan? Bahkan kejadian kecil ini, Haechan tidak menceritakannya pada mereka.

"Haechan nanya ke gue tentang perubahan Mark-abang gue..."

Jeno menghela napasnya berat. Lalu kembali melanjutkan penjelasannya.

"Gue kemaren jelasin semuanya ke Haechan, tentang apa yang terjadi sama abang gue dua tahun belakangan ini. Gue ga berani jelasin detailnya disini, biarin Haechan sendiri yang cerita sama lo pada-Gue cuman kasih intinya aja, yang pasti setelah denger penjelasan gue Haechan nangis. Dia mikir kalo semuanya terjadi karena kesalahan dia dari awal, dia nyesel dan nangis sejadi-jadinya kemarin. Karena gue gak tega, jadi gue berusaha nenangin dia. Gue peluk sambil gue puk-puk pelan biar dia bisa tenang, tapi begonya malah dia kebablasan sampe tidur di pelukan gue. Jadi gue telfon nyokapnya buat jemput karena gue bawa motor. Yaudah sih gitu aja, makanya kenapa nyokapnya tau Haechan nangis karena emang mantanya bengkak pas beliau jemput kemaren."

TWO SIDE 🔞 (Markhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang