"SEO HAECHAN!"
"WAITT MAAMMM, I'M COMINGG~"
Haechan berlari kecil menuruni anak tangga untuk segera menghampiri sang Maam tercintanya.
"Selamat pagii semuanya~" Sapa Haechan sembari tersenyum manis. Ia menarik satu kursi kemudian segera duduk.
"Kebiasaan, lama banget dandannya" Sahut sang Ayah-Seo Johnny.
"Tau tuh, ngapain aja sih dek?" Itu Seo Hendery-Kakak Haechan.
"Ssttt... Udah-udah, ayo sarapan!" Bela sang Maam- Seo Ten.
Seperti sarapan pada pagi-pagi biasanya. Hari ini juga diisi dengan keheningan, dan hanya terdengar suara benturan dari sendok dan piring yang bersahutan.
Karena memang dasarnya itu sebuah aturan keluarga, yang dibuat oleh Seo Johnny-sang kepala keluarga.
Menurut kepercayaan dari nenek moyang keluarga Seo, makan sambil berbicara adalah hal yang tidak sopan. Maka dari itu setiap harinya mereka hanya diam dan fokus memakan sarapannya.
Hal ini juga berlaku di makan-makan selanjutnya, entah makan siang, ataupun makan malam.
Setelah selesai makan, biasanya Haechan membantu Ten untuk membersihkan meja makan, dan mencuci piring-piring kotor sebentar.
Namun pagi ini, Ten meminta Haechan untuk segera berangkat karena jam masuk sekolah Haechan sudah sangat dekat. Ia takut jika putra kecilnya ini terlambat karena macet.
"Adek langsung berangkat aja, biar Maam yang beresin." Pinta Ten kepada Haechan
"Beneran Maam? Gapapa Echan langsung berangkat?" Mendengar pertanyaan itu Ten hanya menganggukkan kepalanya.
Haechan kemudian tersenyum dan segera mencium punggung tangan ibunya.
"Echan berangkat dulu ya Mamm" Ucapnya sambil berjalan keluar
"Iya sayang, hati-hati yaa!" Ten melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah Haechan sebentar sebelum lanjut untuk mencuci piringnya.
"Daddy tungguin Echan!!" Haechan berlari ke arah Daddynya dengan langkah kecilnya.
"Udah? Yuk berangkat"
"Hahh hahh... Yuuk berangkat dadhh" Sahutnya dengan nafas yang masih terengah-engah.
Pagi ini jalan tidak terlalu macet, entah keajaiban apa yang terjadi? Hingga membuat kedua teman dekat Haechan, Jaemin dan Renjun merasa heran.
"Tumben lo gak telat?" Tanya Renjun heran
"Lagi hoki dia tuh" Celetuk Jaemin
"Diem gak lo Man!"
"Sialan lo Chan! Nama gue Jaemin anjing, bukan Jeman!" Ucap Jaemin penuh penekanan
"Ceingbodat-eh btw, mana Yangyang?"
"Telat kali, gue sama Renjun dari tadi belom liat dia juga" mendengar penjelasan Jaemin itu, Haechan hanya mengangguk-angguk kecil.
"Eh liat deh-" Ucap Jaemin sambil menunjuk seorang lelaki di bangku pojok kelasnya.
"-Jeno tadi dateng pertama tau.""Anjing gue baru liat dia masa?" Sahut Renjun.
"Tumben tuh anak, biasanya telat mulu."
"Iya, makanya! Hari ini ada apa sih? Masa tiba-tiba Jeno berangkat paling pagi-" Jaemin mengangkat telunjuknya yang tadi mengarah ke Jeno, sekarang ia pindahkan ke arah Haechan.
"-lo juga, hari ini ga telat njing." Sambung Jaemin"Ya emang kenapa sih Jae?"
"Anjing mana Yangyang jadi telat lagi, gue jadi ngeri Jae" Renjun menggoyangkan bahunya. Merasa merinding dengan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDE 🔞 (Markhyuck)
Fiksi Remaja"That's me, and It's me too-" "-on another my side." "M-mark!?" "Yeah-long time no se, pretty~" ⚠️ bxb area 🔞 ⭕ Harsword ⭕ Mpreg Homophobic DNI‼️ 🚫 Don't copas my story!