X

129 10 1
                                    

Hallo apa kabar? gimana Agustusnya? seru gak? aku sibuk banget ges wkwkwk, ini update dikit dulu ya maaf
anw HAPPY READING ^^
.
.
.
TW // ABBUSIVE ⚠️

Jaemin melangkahkan kakinya dengan cepat, secepat yang ia bisa. Menuju sebuah tempat tersembunyi. Berharap tidak ada yang bisa menemukannya sekarang.

Ia benar-benar ingin menangis kencang saat ini, namun ia tidak ingin orang lain mengetahuinya.

Sungguh ia tidak menyangka bahwa Renjun yang notabenenya adalah sahabat Jaemin dan Haechan sejak SMP itu bisa mengatakan hal buruk kepadanya.

Murahan? Bagaimana bisa Renjun mengatakan hal itu kepada Jaemin dengan sangat mudah.

Jeno mulai mendengar suara sesegukan Jaemin semakin dekat. Semakin dekat hingga akhirnya Jeno bisa menemukan lelaki manis itu.

Jaemin duduk meringkuk di tepi danau yang tak jauh dari sekolah. Tempatnya cukup sepi, karena tertutup banyak semak belukar dan pepohonan yang rindang.

Jeno mendekat dan mulai duduk di samping Jaemin. Ia memberanikan dirinya untuk memeluk si manis dan mengelus surai rambutnya pelan.

"It's okay Na, i'm here."

Jaemin mendongakkan kepalanya. Menatap Jeno dengan raut wajah yang serabutan.

"Na? I love it" Ucap Jaemin sambil tersenyum tipis.

"Goodboy, masih mau nangis? Atau udahan? Kalo masih lanjut aja gapapa Na, kalo mau cerita juga boleh. Gue bisa jadi pendengar yang baik kok."

Jaemin tampak berpikir sambil sesegukan. Apakah ia harus menceritakan hal ini kepada Jeno?

"S-sebenernya..."

.
.
.

FLASBACK ON

"Kamu disini dulu ya sayang, tante mau balik ke toko sana bentar"

"Okay Tante"

Jaemin kecil menunggu tantenya di halte sembari duduk manis, memperhatikan kendaraan yang berlalu-lalang di depannya.

Namun sudah hampir satu jam berlalu, Tante Jaemin tidak kembali. Kemana ia sebenarnya?

Hari sudah semakin larut. Jaemin masih senantiasa menunggu tantenya di halte.

Hingga menjelang malam, ada segerombolan lelaki besar yang tidak Jaemin kenal itu mendekat.

"Anak kecil... Kenapa sendirian?"

"Jae lagi nunggu Tante." Balasnya dengan cepat.

Lelaki-lelaki besar itu tertawa. Membuat Jaemin kecil bingung. Apa yang ditertawakan oleh mereka?

Apakah ada sesuatu yang lucu pada dirinya?

"Om anter pulang aja mau gak?" Tanya salah satu diantara mereka

"Memang om tau rumah Jae?"

"Tau dong."

"Aneh sekali, padahal kita tidak kenal."

"Udah sih, bawa balik aja. Lumayan buat mainan, lucu juga bocahnya."

"Setuju, kapan lagi punya mainan gratis?"

Dua dari lima orang diantar mereka pun menggendong Jaemin dengan paksa.

"OMM TURUNKAN JAE"

Jaemin kecil memberontak, ia memukul-mukul lelaki besar itu.

Namun tenaga yang ia punyai sudah pasti kalah besar dari mereka. Sungguh Jaemin kecil yang malang.

TWO SIDE 🔞 (Markhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang