Halloww smwaaa, pakabar? Semoga sehat selalu yak. Hari ini update tipis dulu karena aku lg sibuk bgt wkwkwk. Wleowleonya minggu depan sajaa ok? Ok dongss! Yakkk HAPPY READING ^^
.
.
.
.
.Sore ini Jeno pulang sedikit larut dari biasanya. Entah sejak tadi ia rasanya ingin bermain di luar dulu, karena saat di rumah memang akan terasa sangat sepi.
Orang tua Jeno dan Mark sedang ada pekerjaan mendadak di luar negeri. Mengharuskan Jeno tinggal sendirian di rumah, karena Mark pasti akan pulang ke apartnya sendiri.
"Eh tadi Jaemin kasih gue apa ya?"
Jeno segera mendudukan dirinya di sofa ruang tamu lalu membuka tasnya. Mencari keberadaan kotak berwarna merah jambu yang tadi sempat Jaemin kasih untuk dirinya.
Jeno membuka kotak itu perlahan.
"Topi? Hoodie? Gila cakep banget."
Jeno mencoba barang yang diberikan Jaemin tersebut dengan penuh semangat.
"Eh ada suratnya!?"
Jeno mengambil secarik kertas yang tersisa di dalam kotak tersebut. Membacanya dengan teliti. Kedua sudut bibir Jeno terangkat sendiri ketika membaca surat tersebut.
'Emang boleh se so sweet ini?'
Jeno berulang kali membaca surat itu. Namun tidak berhenti juga senyum itu terulas di wajahnya.
Sampai akhirnya...
Satu suara yang tiba-tiba muncul membuatnya sedikit terjengat terkejut.
"Kenapa lo senyum-senyum?"
"ANJ-"
"Eh, kok lo di sini bang? Gak ke apart?""Kaga, gue disuruh bubu nemenin lo."
Jeno hanya mengangguk, lalu kembali berfokus pada kertas yang dipegangnya. Ia menaruh kembali secarik kertas itu ke dalam kotak, bersama dengan topi dan hoodie yang tadi ia kenakan.
"Dari siapa Jen?"
"Jaemin"
Mark meletakkan tas yang tadi ia gendong di atas meja. Lalu ikut duduk di samping Jeno.
"Gue mau ngomong sama lo"
"Soal?"
"Lo... Haechan... Kalian udah baikan?"
Mendengar itu Jeno hanya bisa mengangguk. Membuat Mark semakin dibuat bingung.
"Dia masih gamau maafin gue ya?"
Jeno menatap Mark yang masih terlihat menggunakan sorot mata yang menyedihkan.
"Just info doi juga suka sama lo... So lo tinggal pepet terus aja. Masalah udah di maafin atau belum gue kurang tau sih. Yang pasti dia kadang masih kesel aja sama kejadian itu."
"Really?"
Jeno mengangguk lagi
"Fun fact sebenernya dia suka first kissnya sama lo. But dia ga expect aja kalo itu bakal terjadi pas dia kobam, alias ga sadar diri. Dia maunya kalian berdua sama-sama sadar."
Mark menatap sorot mata Jeno. Memperhatikan setiap inci kornea mata lelaki itu, berharap apa yang diucapkan itu bukan sebuah kebohongan.
"Gausah liat gue gitu! Gue gaakan boong kali."
"Hmm... Tapi gue sempet kissing lagi"
"Kapan?"
"Satu hari setelah gue balik kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO SIDE 🔞 (Markhyuck)
Teen Fiction"That's me, and It's me too-" "-on another my side." "M-mark!?" "Yeah-long time no se, pretty~" ⚠️ bxb area 🔞 ⭕ Harsword ⭕ Mpreg Homophobic DNI‼️ 🚫 Don't copas my story!