chp-10

3 1 2
                                    

Alarm yang berisik.

Sejak tadi berdering, kenapa manusia itu tidak segera bangun. Kapan alarm ini berhenti berdering.

Kulirik sekilas, jam itu menunjukkan pukul 7.00  pagi. Tubuh ku kaku sekali, tidur ku nyenyak sampai saat dimana alarm mengesalkan itu berdering.

Dan manusia itu belum terbuka sedikit pun kelopak mata nya!

dengan langkah kecil, aku berdiri tepat di meja tempat manusia itu meletakkan alarm berisik- nya.

jangan tanya bagaimana bentuk baju tidur nya, hanya kaos putih dengan panjang selengan.

Ku arah ekor ku yang penuh bulu menuju hidung manusia itu. sambil mencari posisi yang tepat aku mematikan alarm berisik itu.

sembari berjalan menuju dada nya, kupastikan ekor ku berada tepat di hidung manusia itu. ku gerakkan ekor ku ke-kanan dan kiri, menunggu respon dan berharap ia segera bangun.

Cukup lama ekor ku menggelitik hidung-nya,manusia itu hanya menggelengkan kepala menjauhi ekor ku. apa dia kebal? Maksud ku alarm tidak berhasil membuat nya bangun, apa aku juga kan bernasib sama?.

Mungkin aku terlalu lemah lembut. Jadi selanjut nya aku akan melompat-lompat di perut nya, seperti bermain trampollin.
Seperti harapan dia langsung bangun. Yah, sebenarnya aku juga tidak tau untuk apa alarm itu.

Yup, manusia itu terbangun dengan mata terbelalak. Beberapa detik kemudia pandangan nya beralih menuju aku. Ia menatap ku dengan mata menyipit dan kening yang berkerut.

“ beneran bisa mati aku.” Tegas nya .

Seharus nya dia berterimakasih pada ku, mungkin dia tidak akan bangun  jika aku tidak membangunkan nya. manusia aneh.

Selanjut nya manusia itu bangun, berjalan ling-lung meraih handuk dan berjalan keluar masuk kamar mandi. Aku hanya mengangguk merasa puas dengan kerja ku pagi ini.

Aku berjalan menuju dapur dan menunggu andra membuat sarapan. Bisa di bilang mandi andra cukup cepat, baru saja aku duduk andra sudah datang dan berjalan lurus menuju kompor. Andra membuka lemari dan mengambil macaroni dari sana.

Aku mengamati andra lalu berseru.
“ kucing boleh makan itu?”

Andra menatapku keheranan

“ memang nya kamu boleh makan es krim?” ia berkata sambil
memalingkan wajah nya dan lanjut merebus makaroni.

Andra merebus makaroni dan menambahkan bumbu instan lalu mengaduk rata dan menyajikan di hadapan ku.

Aku memakan makaroni itu dan merasa makanan ini lebih mudah dimakan dari nasi goreng,telur atau lain nya. aku menikmati sarapan itu sebelum andra membuka topik pembicaraan.

“ ayo beli sabun mandi, untuk kucing.” Andra membuka topik pembicaraan.

“ kucing siapa?” aku membalas.

Andra menunjuk ku dan membuat ku teringat bahwa aku makan menggunakan kaki dan mempunyai kaki 4.

Yah begitulah kira-kira sebelum andra mengajak ku memutari daerah rumah nya mencari toko hewan atau petshop.

Andra melaju dengan sepeda nya, mata nya melihat kesana kemari dan menangkap sebuah toko kecil berada di kelilingi penjual makanan.

Andra memberhentikan sepeda nya dan mengangkat ku, tangan nya benar-benar cepat tanggap. Kami masuk lalu tanpa babibu andra bertanya produk shampoo atau sabun kucing yang bagus.

Mas yang hari itu menjaga toko mengambil dan menyodorkan shampoo sekaligus sabun.

“ sampo nya mana mas?” andra bertanya saat melihat produk yang bertuliskan sabun mandi.

“ udah jadi satu dek,kucing ndak punya rambut.” Mas itu menjawab seraya menunjuk tulisan 2in1 yang berarti sabun dan shampo.

Aku menatap andra tajam,dia kelihatan sangat bodoh, benar-benar bodoh.

Kulihat  andra menunjuk sebuah bola.” Mas ini juga.”

“ ini buat anjing dek,adek nya punya kucing.” Mas itu pun menjelaskan.

Andra diam dan aku yakin siapapun dari radius 100 meter bisa melihat wajah malu nya itu.

“ ndak papa dek,wajar masih baru pelihara kucing jadi error sedikit.”

“ asal kucing nya di mandiin dan di kasih makanan yang bener sehat kok. “ mas itu melanjutkan.

Aku menatap andra, makanan yang benar apa nya. mas tolong aku mas,manusia ini gila,tidak waras dan depresi akut mas.

“ gak apa apa mas,kucing saya doyan main lempar bola kok.” Pembelaan yang tidak berguna andra.

Inilah pembuktian
‘kamu punya uang,segala nya milik mu.’ Seolah uang 100 ribu tidak ada harga nya,padahal makanan andra sehari-hari juga hanya nasi,telur,mie dan mewah sedikit daging sapi.

Maklumi saja,pelajar sebatang kara.

Lia The Cat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang