"Aku tak akan menolaknya, lakukan apa saja yang kamu suka dan buat aku puas" ucap Vardan seraya mengeratkan pelukannya pada pinggang Mita
Mita yang memang sudah menaruh harapan pada Vardan pun memulai aksinya. Ia membuka resleting celana milik Vardan, lalu dengan gerakan perlahan mengeluarkan aset berharga milik Vardan. Mita sedikit kaget melihat ukuran aset Vardan yang besar berisi, berurat dan panjang yang tengah menegang sempurna.
"Tunggu apalagi? Apa kamu mengurungkan niat?"
Mita tersenyum penuh arti lalu ia duduk di samping ranjang dengan tangan yang senantiasa menggenggam aset berharga milik Vardan. Dengan gerakan lambat namun pasti, ia menggerakkan tangannya naik turun beberapa kali, membuat Vardan mengerang nikmat. Berselang beberapa lama, ia menjilati aset berharga milik Vardan dari kepala ke pangkal hingga biji.
"Kenapa tidak dimasukan semua kedalam mulut mu sayang, mulut mu cukup dalam dan lebar untuk penis ku bukan? Ayo masukan" ucap Vardan yang mulai merasa geram
Vardan mengambil alih aset berharga miliknya, lalu menuntunnya masuk ke dalam mulut Mita. Mita sedikit tersedak karena aset milik Vardan menerobos masuk ke dalam mulutnya, hingga mulutnya terbungkam sepenuhnya oleh aset Vardan.
"Ayo mulai" titah Vardan
Mita mengangguk paham, ia juga mulai menggerakkan kepalanya maju mundur dengan gerakan perlahan.
"Aku tidak suka bertele-tele sayang, mulailah dengan gerakan cepat" Vardan geram
Mita mengangguk disertai dengan dipercepatnya gerakan mulutnya. Beberapa puluh menit berlalu dan Vardan masih belum juga klimaks, Mita terus memacu pergerakan mulutnya dengan cepat membuat kenikmatan untuk Vardan.
"Ahh.. ya, lebih cepat. Sebentar lagi sayang" desah Vardan kenikmatan
Mita terus memacu pergerakan mulutnya dengan cepat, membuat Vardan terus meracau diiringi rasa nikmat bergejolak dalam dirinya.
"Didalam atau diluar?" Tanya Vardan
Mita hanya memperdalam ulumannya, Vardan pun mengerti apa yang dia maksud. Beberapa saat kemudian hal yang dinanti-nanti pun keluar. Mita dibuat kewalahan dengan banyaknya pejuh yang keluar hingga memenuhi mulutnya juga mengenai pakaiannya.
"Telan" perintah Vardan
Mita menelan semuanya tanpa sisa, hingga sisa-sisa pejuh yang tertinggal di aset berharga milik Vardan pun ia jilati olehnya. Vardan dengan senang hati menunggu Mita selesai melakukan aktivitasnya.
"Sudah? Atau ingin lagi?" Tanya Vardan
"Aku ingin lebih dari ini tuan" ucap Mita dengan penuh godaan
"Baik lah, aku akan memasukan ini ke lubang yang lain. Jangan lupa untuk menjerit" bisik Vardan
Mita senang mendengar penuturan Vardan tersebut, ia mulai menanggalkan satu persatu bajunya juga baju Vardan. Bisa Vardan lihat kedua bulatan empuk yang ujungnya sudah menegang minta dihisap, tanpa meminta ijin Vardan menghisap salah satu ujung bulatan tersebut dengan kuat membuat Mita berteriak kesakitan.
"AKHHH TUAN!!" Teriak Mita
"Sakit?" Tanya Vardan, Mita menganggukkan kepalanya
"Aku terlalu bersemangat" bisiknya tepat di depan wajah Mita.
Ada gelenyar lembut yang Mita rasakan saat berdekatan dengan Vardan, ia pun berharap dapat terus bersama dengan Vardan sekalipun hanya pemuas nafsu, Mita sudah benar-benar jatuh pada pesona seorang Vardan Surya Adinata.
Vardan terus mengisap membuat Mita terus menjerit kesakitan disertai rasa nikmat secara bersamaan. Dia sudah gila karena Vardan dan kali ini ia menyerah dengan permainan Vardan. Vardan terus bermain diatas tubuh Mita, seperti sekarang, ia sedang memainkan lembah kenikmatan milik Mita dengan ketiga jari tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VARDAN [REVISI]
RandomHidup menjadi satu-satunya harapan keluarga telah membuat Vardan begitu terpuruk meratapi kejadian demi kejadian tragis yang terjadi pada anggota keluarganya. Merelakan kepergian mereka adalah hal sulit bagi Vardan, tetapi ia terus berusaha sebaik m...