"Yes, berhasil" gunam Vardan
Bisa ia lihat wajah cantik Yaya yang terlihat alami tanpa polesan make up. Pandangannya perlahan turun pada bibir ranum milik Yaya, Ingin rasanya Vardan mencium bibir ranum tersebut saat ini juga. Lalu pandangan Vardan kembali turun ke dada milik Yaya, serlihat berisi hanya saja tertutup kerudung Rabbaninya.
Sementara itu Yaya yang merasa kaget ia akan terjatuh dari tangga dan ditangkap oleh sebuah tangan kekar entah milik siapa itu.
Yaya dengan sigap menggenggam erat baju pemilik tangan ketika Yaya dibawa masuk ke pelukan Vardan.
Vardan sangat senang melihat ekspresi Yaya saat ini, terlihat tegang dan sexy. Pikirannya mulai berkeliaran memikirkan hal mesum di otaknya.
"Kamu baik-baik saja?" Tanya Vardan seraya tersenyum
Virdan yang tak menyadari kejadian modusnya Vardan tersebut terus berjalan hingga saat ia menoleh ke belakang, Vardan pun sudah menghilang dari tempatnya.
"Lah tu anak, baru hari pertama dah ngilang" kesal Virdan
Sementara itu Yaya yang tengah kaget setengah mati, jantungnya terasa akan meledak dengan detakan yang sangat cepat, matanya membulat sempurna karena sangat kaget akan terjatuh dari tangga.
"Hey" panggil Vardan seraya menjentikkan jari
"Ya, yah?" Tanya Yaya heran
"Kamu tidak apa apa?" Tanya Vardan
"I.. i..ya, iyaah" jawaban Yaya sambil tersenyum kikuk
"Ma.. maaf, aku kurang hati-hati, maaf yah" ucap Yaya
"Gak apa, bukan masalah. Aku senang bisa bantu kamu" ucap Vardan
"Sekali lagi maaf" ucap Yaya seraya menunduk
"Kamu mau kemana?" Tanya Vardan
"Ke kantor, bawa buku paket" jawab Yaya
"Kamu kelas berapa?" Tanya Vardan
"Kelas XI MIPA, kamu murid baru ya?" ucap Yaya
"Hemm iya aku murid baru, kebetulan banget aku juga masuk jurusan MIPA nih, kelasnya dimana ya?" Modus Vardan
"Di sebelah kelas XI IPS, karena cuma ada satu kelas MIPA, sisanya kelas IPS." ucap Yaya
"Yasudah, aku pergi dulu ya" ucap Vardan dengan sopan
"Eumm.. iya" jawab Yaya seraya tersenyum ramah
Virdan berlari kesana-kemari mencari Vardan ke tempat semula ia lewati beberapa waktu lalu. Hingga saat ia berjalan ke arah tangga dan bisa ia lihat Vardan tengah menaiki tangga ke atas ke arah nya.
"Bang Lo abis dari mana sih, gue nyariin Lo ajg" kesal Virdan
"Abis cari muka sama pujaan hati" ucap Vardan
Virdan hanya menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan saudara kembarnya itu. Mereka terus menyusuri lorong sekolah hingga sampailah mereka di depan kelas dengan papan bertuliskan 'XI MIPA'.
Vardan pun mengetuk pintu kelas tersebut, seraya Virdan mengucap salam.
"Assalamualaikum" salam Virdan
Ibu guru yang sedang sedikit bercerita dengan murid-murid kelas XI MIPA tersebut menoleh ke arah sumber suara dan berjalan mendekati mereka.
"Murid baru ya? Pindahan darimana?" Tanya ibu guru tersebut
"Iya Bu, bukan pindahan dari sekolah mana-mana, kami awalnya homeschooling dan sekarang kamu pindah ke sini jadi kami coba bergaul dan sekolah seperti yang lainnya" jelas Virdan
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VARDAN [REVISI]
RandomHidup menjadi satu-satunya harapan keluarga telah membuat Vardan begitu terpuruk meratapi kejadian demi kejadian tragis yang terjadi pada anggota keluarganya. Merelakan kepergian mereka adalah hal sulit bagi Vardan, tetapi ia terus berusaha sebaik m...