DCC || 22

182 25 8
                                    

"Gume!" panggil Gulf tegas

Sedangkan yang dipanggil hanya diam, bahkan tatapan wajahnya juga tidak bisa dikatakan baik. Matanya balas menatap Gulf tajam, seolah tak mau kalah.

Disisi lain, Mew nampak sedih melihat kedua orang yang ia sayangi kini bertengkar. Walaupun kejadian ini bukan yang pertama kalinya.

Dan hal yang mereka ributkan adalah hal yang sama sekali tidak diketahui Mew.

"apa ayah pernah mengajarkan kau hal kotor seperti itu!? siapa yang mengajarimu tidak sopan pada orang tua!?" tanya Gulf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"apa ayah pernah mengajarkan kau hal kotor seperti itu!? siapa yang mengajarimu tidak sopan pada orang tua!?" tanya Gulf

"anak yang ayah sayangi selama ini adalah anak yang baik dan menyayangi orang tuanya, masuk ke kamar dan renungkan kesalahanmu kali ini"

"aku tidak salah!" sahut Gume juga bernada tinggi

"kenapa harus aku terus yang mengalah! harusnya ayah membelaku! bukannya ayah sayang denganku? kenapa ayah sekarang bersikap jahat denganku? ayah selalu membela bunda, ayah selalu melindungi bunda. apa - apa bunda, dikit - dikit bunda, kenapa selalu bunda!?"

"GUME!" bentak Gulf marah "masuk kamar, ayah tidak ingin membahas ini sekarang"

"ayah selalu begitu! ayah tau apa tentang aku?! aku malu! malu selalu diejek punya keluarga aneh!"

Mew yang berada dibalik dinding putih itu menghentikan langkah kakinya yang semula ingin mendekati keduanya. Air matanya tiba - tiba menetes tanpa aba - aba.

Dadanya berdegub kencang ketika sang anak yang selalu ia banggakan ternyata marah terhadap dirinya.

"kenapa aku punya bunda yang aneh!"

"aku ingin bunda seutuhnya! bunda itu wanita, bukan pria seperti dia!"

Belum jatuh ucapan Gume ke lantai, bunyi tamparan begitu keras terdengar. Mew yang tadinya bersembunyi langsung mendekat ke arah Gume, dengan cepat ia mencoba memegang bekas tamparan yang berada dipipinya.

"sayang! sakit ya ayo sini bunda-"

"don't touch me" ucap Gume "nak, bunda obatin dulu yuk-"

"jangan pura - pura perhatian, bunda senang kan lihat Gume dimarahi ayah? ditampar ayah?" Mew yang mendapat penolakan Gume menggeleng kuat

"enggak sayang, bunda justru sedih lihat kalian bertengkar apalagi gara - gara bunda" lirih Mew sembari menahan sakit dihatinya

"saya tidak pernah marah ketika kamu tidak menghargai saya, tapi kali ini kamu menyinggung seseorang yang saya sayangi" dingin Gulf

"cukup saya dulu pernah membuat luka dihatinya, jika kamu kembali membuka luka itu lagi atau bahkan membuat luka diarea yang baru, sekalipun kamu darah daging saya" ucap Gulf melangkah ke arah ruang kerjanya

Mew menangis lirih melihat kemarahan juga kekecewaan dari mata suaminya. Ia terharu ketika suaminya sangat amat mencintainya, tapi kini ia sedih kedua orang yang ia sayangi sepenuh hati justru ternyata bertengkar karena dirinya.

delicate cute cat [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang