[1] Crocodiles

69.8K 879 12
                                    

Short Story 1/1

Extra part of Croco-series.

Yang baru masuk ke sini, aku saranin baca di sebelah dulu biar nyambung.

Happy reading luv 💅






Satu bulan sudah berjalan, seharusnya itu waktu yang membosankan untuk menghabiskan setiap malam panas dengan wanita yang sama terutama bagi para crocodiles.

Taruhan gila telah berakhir, berhasil mengikuti rules---hanya seks dengan satu wanita tentunya kecuali Fariel, harusnya para bajingan elite itu merasa bangga mempertahankan bahan taruhan mereka.

Riuh euforia Club juga harusnya sampai di meja khusus VIP mereka. Namun melihat hanya gelas saja yang terangkat silih berganti tentunya itu sangat terbalik dengan bayangan akan pesta kemenangan yang meriah.

Keempat pria itu hanya diam, mengejar kata untuk jawaban yang menyerang benak mereka. Kondisi langka yang tak pernah terjadi dalam sejarah genk crocodiles.

"Lo bener-bener nikahin Lea?" Tanya Malik menatap sahabat laknat di sampingnya itu dengan skeptis.

"Hm, udah jadi istri gue." Balas Fariel tenang membuat para sahabatnya itu berdecak kagum.

"Lo nggak sengaja kan?" Kansa menatap ngeri.

"Menurut lo?" Fariel menyeringai.

"Gila lo Far." Naja menggeleng tak percaya.

"Gimana rasanya nikahin Lea?" Malik bertanya dengan wajah penasaran.

"Rasanya mengklaim milik lo sendiri." Jelas Fariel bangga.

"To the point sekali anda." Naja
berdecih sambil menuangkan alkohol ke dalam gelasnya.

"Lo sendiri? Intana bener nikah sama Mahesa?" Tanya Fariel balik dengan tangannya asik mematik rokok baru.

"Mahesa kelihatan serius. Bener nikah kayaknya." Sambung Kansa menerima pematik milik Fariel dan ikut menyalakan rokoknya.

"Itu nggak akan pernah terjadi bangsat!" Seru Malik tak terima membuat ketiga sahabatnya itu terkekeh.

Sebenarnya mereka sedikit syok mendengar Fariel menikahi Galilea, mengingat sahabat mereka itu yang paling tenang dan berhati-hati. Rasanya tidak mungkin bagi seorang yang memperhitungkan segalanya dengan baik seperti Fariel bisa melakukan kesalahan kecuali pria itu sudah tidak waras lagi.

"Hadiah taruhan akan di urus sama asisten gue," ujar Fariel dengan santai menyesap rokoknya dengan dalam.

"Kenapa rasanya aneh gini sih?" Naja berdecak, menegak minumannya sekaligus.

"Gue ngerasa ada yang salah," sambung Kansa ikut memasang wajah frustasinya.

"Gue kira gue sendirian bangsat," Malik mendesah lelah memilih bersandar pada sofa.

"Harusnya gue seneng kan? Gue menang. Anvaya juga jadi milik gue sekarang. Tapi........rasanya........gue takut. Kayak ada bom yang gue pegang tiap kali liat dia," Naja menghela nafas gusar.

"Anvaya nggak tahu dia jadi bahan taruhan?" Tanya Fariel sambil menyesap rokoknya.

"Ya enggak lah! Gila aja dia tahu, mana mau dia jadi cewek gue." Naja membalas frustasi.

"Mana mau Anvaya modelan bajingan macem lo gini," Kansa tertawa.

"Alah lo juga sama njing. Gue liat lo kemarin ngejar cewek yang lo sewa tuh," kini Malik balas mengejek.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang