Short Story 1/2
Extra part of Croco-series.
Happy reading luv 💅
Merindukan Intana ada di ranjangnya, Malik tidak hanya bisa diam dan berpikir. Apalagi setiap mendengar laporan Intana pergi bertemu dengan Mahesa, wanita itu benar-benar membuatnya frustasi.
Alkohol tidak lagi semanis seperti saat Malik menikmatinya dari mulut Intana. Rasa strawberry yang bercampur dari bibir wanita itu membuatnya semakin rindu. Meski begitu, pria itu tetap harus mengkonsumsinya agar dia tetap waras. Mengingat Intana membuatnya gila hanya dalam waktu seminggu tak bertemu wanita itu. Sialan.
Intana Shajata.
Nama itu berputar bak kaset rusak di kepala Malik tanpa henti. Seperti terobsesi, pria itu tidak bisa menerima jika Intana harus menikah dengan orang lain. Malik menginginkan Intana, menginginkan wanita itu menjadi miliknya.
Malik harus memadamkan gemuruh dan rasa panas yang wanita itu torehkan di dadanya. Pria itu akan membuat Intana bertanggung jawab dan membayar semuanya.
"Malik?"
Malik yang tersenyum kecil segera duduk di samping Intana yang terkejut akan kedatangannya itu. Tak peduli dengan pria lain yang ada di depan mereka, Malik dengan sengaja mengecup pipi Intana dengan manis.
"Apa yang kau lakukan?" Bisik wanita yang mendelik semakin terkejut itu.
"Hai Mahesa," Dengan gaya arogan Malik menjulurkan tangannya.
"Lama tak berjumpa, Malik." Balas Mahesa tersenyum tipis dan membalas menjabat tangan pria itu.
"Maaf mengganggu kalian, tapi aku harus mengajak calon istriku ini pergi. Tidak apa-apa bukan?" Malik tersenyum sombong.
"Calon istri? Intana?" Mahesa mengernyit bingung.
"Apa maksudmu!?" Intana berbisik kembali, semakin bingung dengan tingkah pria yang kini memeluk erat pinggangnya itu.
"Tentu saja. Kau tidak keberatan bukan? Kami harus mengurus pernikahan kami." Jelas Malik dengan bangga.
"Ah.... ya. Tentu saja silakan. Lagipula kami juga sudah selesai membicarakan bisnis kami. Kalau begitu saya duluan, Intana." Mahesa memberikan senyum tipis sebelum beranjak meninggal mereka berdua.
Menatap sengit, Malik tidak percaya saingannya itu akan pergi begitu saja. Bisnis katanya? Cuih. Malik tidak akan tertipu dengan wajah polos udang dibalik batu itu.
"Apa-apaan kau Malik!?" Seru Intana kesal begitu Malik menyeretnya memasuki mobil sport pria itu.
"Diam dan menurut lah Intana. Jangan pancing aku untuk melahap bibir nakal mu itu. " Menggeram kecil, Malik menekan tubuh Intana pada mobilnya.
Mendengus kesal, Intana terpaksa mengikuti kemauan pria itu. Memasuki mobil, Malik yang terkekeh melihat Intana hanya menurut itu, sempat-sempatnya mengecup pipi wanita itu lagi tanpa izin hingga Intana mendelik tajam.
"Good girl." Malik tersenyum riang, dengan lembut pria itu mengelus rambut Intana sebelum melajukan mobilnya.
ƥ
∆
Membawa Intana ke penthouse mewah yang sejenak sempat sepi itu, Malik merasa bangga bisa membawa kembali sang penghidup suasana panas di setiap sudut penthouse nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY
Short Story21+ Short story with 2-3 and more parts. NOT FOR CHILDREN AS WELL ❗ Rank 🎖️ #5 in Cerpen {2023/12/07} #4 in Pendek {2024/05/17} #3 in Pendek {2024/06/11}