[End] Crocodiles

25.4K 703 24
                                    

Short Story 1/End

Last extra part of Croco-series.

Happy reading luv 💅


Meski baru menyandang status sebagai Nyonya Candrawana, Galilea sadar bahwa dirinya sudah luluh pada suaminya, Fariel. Lea merasa pria itu menyentuhnya dengan dalam hanya dengan perlakuan dan perhatian kecil yang Fariel lakukan untuknya.

Lea heran sendiri, apa yang sebenarnya Fariel lakukan padanya? Pria irit kata itu tidak merayunya, tidak juga mengungkapkan cinta. Menikah pun dirinya dipaksa.

Tapi entah mengapa..........

......Ketika Fariel memakai setelan pakaian yang dia pilih, ketika pria itu menghabiskan semua makanan yang dia buat, ketika tangan hangat pria itu mendekapnya pinggangnya saat tidur, dan ketika pria itu mengecupnya keningnya dengan lama setiap pagi itu menjatuhkan hatinya sejatuh-jatuhnya pada pria itu.

Melabuhkan hatinya pada Fariel adalah hal yang Lea tidak bisa pahami. Pria itu membuatnya terasa mudah. Apakah ini karena rasa bersalahnya pada yang terjadi malam itu?

Atau karena rasa kecewa pada sikap Fariel yang seolah menghindar secara halus darinya? Atau Mungkinkah karena dia terlalu terlena dengan permainan pesona pria itu yang seperti racun?

Lea tidak bisa menahan letupan hatinya.

Aliran darahnya terasa mendidih, berdesir menghantarkan sengatan listrik yang menggelitik. Oh please God, Galilea benar-benar gugup dengan suaminya sendiri bahkan hanya untuk sekedar menunggu respon pria itu akan masakannya.

Ada semburat merah merona yang Lea berusaha sembunyikan ketika pria itu berkata 'enak' meski dengan wajah datar. Bagaimana hal receh seperti itu sangat mengusik ketenangan dan ketentraman hatinya hingga berdisko ria?

"Calon Kakak Ipar!"

Lea yang melihat Malik tersenyum sumringah menghampirinya itu mendesah kecil dan berdecak ringan, meski begitu Lea tersenyum kecil pada pria yang akan menikahi Adik angkatnya itu.

"Tidak bisakah kalian berpisah beberapa jam saja?" Lea menggeleng heran setelah melihat pria itu baru keluar dari ruang kantor Intana.

"Kau tahu? Menahan rindu itu menyakitkan. Kau juga pasti merasakannya," Malik mengerling, terkekeh kecil.

"Intana benar-benar membuat perubahan yang drastis." Lea menatap ngeri.

"Ayolah, Aku rasa Fariel juga begitu. Kami benar-benar tidak menyangka dia menikahi mu." Malik menatap kagum.

"Kau tahu kan......Fariel tidak seliar kita, jadi rasanya tidak mungkin dia melakukan kesalahan. Tapi melihat dia menikahimu, aku yakin dia bersungguh-sungguh. Kita tidak pernah melihat dia seserius itu, apa yang kau lakukan padanya? " Malik tergelak, tertawa kecil.

Apa yang dia lakukan pada Fariel?

"Itu tidak mungkin. Bukankah itu karena taruhan?" Lea menyanggah meski sedikit terkejut dengan ucapan Malik.

Karena sejak insiden malam itu, Fariel seolah menjauh dengan halus. Meski pria itu memberikan perhatian kecil, Lea rasa Fariel seolah menetapkan batasan. Pria itu menjaga jarak darinya di saat dia berusaha mendekat, sehingga Lea tidak mengerti dengan sikap pria itu.

"Memang. Sebenarnya kami punya opsi lain jika kalah. Tidak harus menikah jika sanggup memberikan dua kali lipat hadiah taruhan." Jelas Malik membuat Lea kebingungan.

"Lalu?"

"Lalu, Fariel memberikan dua kali lipat hadiah taruhannya. Dia memberikan sepuluh persen sahamnya untuk dibagikan pada kami padahal seharusnya hanya lima persen jika dia menikahimu. Menurutmu kenapa suamimu melakukan itu?" Tanya Malik dengan senyum menyeringai.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang