[End] the Darkest love

19.9K 650 14
                                    

Short Story 3/End

Keep healthy and safe all ᕙ⁠ ⁠(⁠°⁠ ⁠~⁠ ⁠°⁠ ⁠~⁠)

Happy reading luv 💅💋



"Sudah bangun Cherish?"

Suara wanita yang terdengar manis itu mengejutkan Cherish yang baru saja bangun dari tidurnya yang nyenyak. Dengan cepat Cherish mengalihkan pandangan pada wanita cantik yang bersandar pada pintu itu.

"Jesslyn?" Cherish melirih kecil secara tidak sadar.

"God, apa perut kembungku ini membuat wajahku berubah?" Jesslyn mendengus kecil namun berikutnya tersenyum senang menghampiri Cherish yang masih terpaku.

"Aku senang kau kembali, Kakak Ipar." Sambung Jesslyn tersenyum lebar, menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Kau tidak pernah berubah, rubah kecil." Cherish mendengus sebelum akhirnya tertawa kecil. Wanita itu bangkit dan memeluk Jesslyn dengan erat.

"I was not born yet, auntie." Jesslyn ikut tertawa dan membalas pelukan itu penuh dengan senang hati.

"Bless your husband for having you both." Cherish cekikikan mengelus perut Jesslyn yang membuncit itu dengan lembut.

"Jangan membuat anakku menunggu lama teman bermainnya oke?" Ucap Jesslyn menaikkan kedua alisnya menggoda.

"Ck, kau hamil saja lagi. Aku tidak yakin bisa membujuk Kakakmu itu." Cherish mendesah sambil berlalu menuju walk in closet.

"Bukankah kalian sudah berbaikan?" Balas Jesslyn mengikuti wanita itu.

"Ayolah, bagaimana mungkin dalam waktu berjam-jam kau hanya asik mendesah saja, sista......" sambung Jesslyn penasaran.

Bukannya mendapatkan jawaban, Jesslyn malah mendapati Cherish yang terpaku menatap lekat satu potret besar yang terpajang sempurna di dinding ruangan ganti itu. Jesslyn menghela nafas kecil.

Sebuah potret monokrom pasangan penuh cinta yang sanggup membuat Cherish menggigit bibirnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah potret monokrom pasangan penuh cinta yang sanggup membuat Cherish menggigit bibirnya sendiri. Hatinya seperti di cubit dengan keras. Rasa tidak percaya itu menghantarkan kaki wanita itu mendekat perlahan, begitu pula dengan bulir hangat yang mulai meluncur tanpa diminta.

Tuhan. Itu dirinya...............













.........dan Jessen Elias. Suaminya.

Rasa sesak itu menyeruak dengan cepat, meremas jantung Cherish dan menahan nafas wanita itu berhembus teratur. Dalam diam, air mata wanita itu semakin berani keluar membasahi pipinya.

Dan bagaimana jari Cherish menyentuh dan menelusuri setiap permukaan foto itu, setiap itu juga seperti ribuan ingatan menyerang dan memenuhi kepala Cherish. Menyakitkan.

SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang