Suara bel apartemen Ni-ki mewarnai sarapan kedua penghuninya pagi ini.
"Sunghoon." Ni-ki menatap datar Sunghoon yang masih sibuk dengan sarapannya sedangkan suara bel tak kunjung berhenti dan semakin berisik tiap detiknya.
Sunghoon mendengus. Masih sambil mengunyah ia mengotak-atik handphonenya, menelpon seseorang.
"BUKA SENDIRI ANJ!" Serunya begitu panggilan terhubung. Membuat si penerima telpon meringis setelah suara Sunghoon yang menggelegar itu masuk ke indranya.
Tak lama setelah Sunghoon mematikan sambungan telepon, suara bel apartemen masih tetap berbunyi. Bersamaan dengan denting notifikasi ponselnya.
-Gue lagi berak anj-
Isi chat dari Jay membuat dirinya menyadari kalau ternyata yang datang bukanlah 3 serangkai itu. Ahh ia salah sangka rupanya. Lalu siapa yang datang selain mereka? Ia rasa belum memesan pesanan online apapun untuk hari ini. Kemudian ia menengok ke depannya. Tepat ke arah Ni-ki.
"Apa? Gue cuman pesen roti ikan kok." Cuek Ni-ki yang terlihat tidak ada niatan beranjak untuk mengambil deliverynya. Membuat Sunghoon menahan kesal namun tetap melangkah meninggalkan meja pantry.
Sesaat begitu pintu terbuka, nampak bocah familiar dengan balutan seragam SMA lengkap dengan rompi kurir.
"Pagi kak." Sapa Jungwon.
"Halo cil! Rajin amat anak orang pagi-pagi udah kerja. Gak kayak ANAK SETAN di dalem. Hehe." Ujar Sunghoon sedikit meninggikan nada bicaranya bermaksud biar 'anak setan' yang di maksud mendengarnya. Jungwon tertawa kecil, akur sekali kakak adik ini pikirnya. Yahh ia tak lagi takut pada Sunghoon setelah melihat kebaikan pemuda itu saat mengobati Sunoo. Bahkan mereka sempat makan bersama saat itu.
"Btw gue lagi nyarap nih, ngikut yok. Gue bikin sarapan kebanyakan tadi." Ajak Sunghoon.
"Eh.. gak usah kak. Ngerepotin. Lagian abis ini Jungwon mau langsung ke sekolah. Sunoo udah nunggu dibawah."
"Pesen apa Hoon?" Suara berat dari Taehyung tiba-tiba terdengar. Rupanya om-om itu mampir ke apart Ni-Ki.
"Ehh pagi om.. biasa nih.. ikannya Ni-Ki."
Taehyung manggut-manggut saja lalu melihat seragam yang Jungwon kenakan."Loh? Kamu satu sekolah yaa sama Ni-Ki?"
"Hah? Emang Ni-Ki sekolah om?" Cengo Sunghoon.
"Loh? Wait.... Jangan bilang Ni-Ki belum siap-siap?" Sunghoon mengangguk. "Pantes perasaan om gak enak sampe nyempetin mampir sini... dasar anak itu." Taehyung baru mau masuk ke apart namun ia teringat dengan eksistensi Jungwon.
"Oh yaa, siapa nama kamu? Mau bareng aja gak sama Ni-Ki? Biar om anter sekalian. Hari ini hari pertama ospek kan?"
"Saya Jungwon om. gak usah repot-repot om, temen saya juga udah nunggu di bawah."
Taehyung teringat bocah SMA yang parkir disamping mobilnya tadi.
"Temenmu yang pake motor delivery itu?"
"Iya."
"Ya udah suruh naik aja. Motornya nanti biar om suruh orang ngurusnya."
"Gak usah om, ngerepotin nanti."
"Gak ada penolakan, Jungwon. Suruh temenmu kesini, sarapan dulu." Taehyung nyelonong masuk apart setelah mengacak pelan rambut Jungwon.
"Udah lo masuk aja dulu won, biar gue jemput Sunoo. Omnya Ni-Ki serem loh kalo marah." Sunghoon mencoba menakuti Jungwon karena Jungwon masih terlihat ragu walau dia juga belum pernah liat Taehyung marah.