Harap maklum jika ada typo di pinggir jalan reader-nim!!
Happy reading!
=====
"Joo!! Euijoo!"
Park Sunghoon si jenius nyerempet stress berlari dengan semangatnya ke arah Byun Euijoo dan segera memeluknya ketika sampai. Membuat pandangan para mahasiswa/i jurusan pengembangan teknologi Mars sedikit terganggu.
Yah.. siapa yang tidak terganggu ketika 2 mahasiswa most wanted karena ketampanan layaknya keturunan sang Aphrodite, kini sedang berpelukan sambil lompat kecil dan berputar bak sepasang kekasih yang sedang merayakan 1st anniversary.
"Jauh-jauh Sunghoon bego! Lo dingin! Gua lupa pake arloji." Euijoo mendorong bahu sahabatnya menjauh dan bersin-bersin setelahnya.
Sunghoon hanya cengar-cengir dan segera mengatur suhu disekitarnya dengan Around Season Digital / ASD di arlojinya agar lebih hangat untuk Euijoo yang alergi dingin. Sunghoon segera mengalungkan tangan kanannya di bahu Euijoo.
"Tanya dong gua abis ngapain Joo!"
"Ogah! Palingan lo mau kasih tau sejarah bumi waktu dulu. Kayak pohon bertahan hidup cuma pake air dan cahaya matahari, bukan batere. Atau tentang kupu-kupu yang awalnya ulet bukan partikel atom."
"Ehehehe.. tapi 'kan itu keren banget Joo! Masih gak masuk akal aja gitu, pohon bisa hidup tanpa batu batere!"
Euijoo merotasikan bola mata. Merasa jengah dengan keantusiasan seorang Park Sunghoon yang menurutnya sangat sia-sia.
Pemuda Byun itu yakin bahwa orang-orang di zaman ini juga pasti akan berfikiran sama dengannya perihal Sunghoon.
Untuk apa hidup di zaman yang cuacanya tak menentu? sedangkan, zamannya sekarang hanya membutuhkan sepersekian detik mengganti suhu sesuai keinginan dengan mengatur ASD yang umum terdapat di arloji mahal.
Apa pula yang diharapkan dari kupu-kupu yang katanya berasal dari ulat, jika kupu-kupu yang sekarang bisa menjadi pengantar barang yang lumayan cepat?
Sungguh aneh memang fikiran Park Sunghoon si bocah bodoh yang sialnya anak sulung konglomerat ke-2 di Mars.
"Terus aja lo mikir gitu Hoon. Sampe bokap lo dateng sendiri nyeret lo ke Mars." Ceplos Euijoo.
Keluarga Sunghoon memang sudah resmi pindah ke planet tetangga, Mars. Dari papa, mama, dan 1 adik perempuannya. Hanya tinggal Sunghoon yang masih ingin di bumi dengan alasan pelajaran di bumi lebih cepat masuk ke otak nya. Lagipula di bumi tidak perlu meminum pil oksigen saat berada di ruang terbuka seperti di Mars. Kenyataannya, alasan Sunghoon yang sebenarnya hanya satu; Di Mars hanya ada pelajaran meneliti atau menciptakan planet layak tinggal, tidak ada pelajaran sejarah masa lalu bumi yang sangat di sukainya.
Saat keluarganya tau alasan bodoh itu, ayahnya langsung mengirim orang untuk membujuk anaknya ke Mars, bahkan ada yang sampai menculiknya. Tapi entah Sunghoon yang anak ajaib atau dewi keberuntungan yang terus mengekorinya, ia selalu berhasil lepas dari orang-orang suruhan ayahnya itu.
"Makanya Joo... sebelum terjadi, gua mau minta tolong sama otak jenius lo." Sunghoon giggles harap-harap cemas sama jawaban Euijoo.
"Mau minta tolong apa dulu?"
"Bantuin gua buat mesin waktu."
Euijoo melongo. Ia tau Park disebelahnya ini bodoh, tapi tak menyangka akan sebodoh itu.
"Gak usah bercanda deh Hoon!"
"Siapa yang bercanda sih! Gua beneran! Serius ini. Emang lo gak mau nilai mata kuliah MB lo paling tinggi di angkatan?"