Happy Reading!
*****
"Riki buruan! Lo siap-siap lama banget sih kek anak gadis!" Sunghoon ngomel depan pintu kamar Niki.
Setelah Taehyung pulang, Sunghoon langsung menyuruh Niki membereskan semua tumpukan pekerjaan rumah dengan sihirnya. Dan hanya butuh waktu 1 menit menyelesaikannya sampai benar-benar bersih. Sunghoon pun masih saja takjub dengan apa yang dilihatnya walau sudah berkali-kali.
"Baju Niki aneh." Komen Niki begitu keluar dari kamarnya.
Sunghoon langsung memindai outfit Niki sekarang dan mencebik kesal setelah beberapa saat. Entah kenapa, bagaimana pun Niki berpakaian, akan selalu cocok untuk proporsi badan dan wajahnya.
"Bagus kok! Sangking bagusnya gua jadi pengen genti baju lagi biar bisa nyaingin lo." Kesal Sunghoon.
"Buruan lah! Keburu malem!" Sunghoon menarik tangan Niki keluar apartemen setelah memastikan blackcard Niki pemberian Taehyung tadi aman di dompetnya.
Mereka berjalan bersisian menatap takjub ke sekeliling jalan yang di lalui. Disamping pekarangan rumah besar disebelah apartement Niki, ada sebuah taman yang hanya diisi beberapa permainan anak-anak dan pohon rindang disalah satu pojoknya.
Dan sekarang Sunghoon benar-benar takjub. Ini pohon yang katanya bertahan hidup hanya dengan cahaya matahari dan air?! Segera ia mengambil hp Niki yang di simpannya dan memotret pohon itu berulang kali dari arah yang berbeda. Sedangkan Niki hanya diam melihat kelakuan teman barunya yang bergerak lincah kesana kemari dengan membawa hpnya.
"Sunghoon!" Panggil Niki.
"Apa??" Sunghoon menyahut tanpa menoleh. Dirasa tidak ada sahutan dari Niki, ia menoleh mendapatkan raut sok galak bocah itu.
Oh... Niki lapar.
Hampir seminggu tinggal bersama Niki, Sunghoon jadi tau kalau raut galak anak itu hanya muncul saat lapar. Padahal Niki bisa saja bilang langsung tanpa harus mengkode, tapi sepertinya karena status raja yang pernah di tanggungnya membuat gengsinya tinggi. Wajar, karena kebutuhan raja selalu lengkap tanpa ia pinta. Dan kini hanya ada Sunghoon disampingnya. Tidak mungkin jika ia merengek meminta ini itu pada orang lain saat ia tidak pernah melakukan itu pada orang tuanya atau bahkan kakaknya.
"Ya udah, ayo cari resto atau kafe yang deket aja. Muka lo dah kek gak dikasih makan setahun tau gak?"
Sunghoon merangkul Niki, kembali berjalan mencari tempat yang sekiranya memiliki menu yang bisa mengganjal perut Niki.
"Lepas." Ujar Niki. Tak banyak kata, Sunghoon langsung melepas rangkulannya, takut jika yang lebih muda membantingnya tanpa menyentuh.
Pilihan Sunghoon jatuh pada kafe bernuansa barat di sebrang mereka. Dan segera setelah mereka memasuki kafe tersebut, pendengaran Sunghoon langsung di hadiahi percakapan 3 orang pemuda tentang modifikasi. Seketika jiwa penasarannya bergejolak mendengar hal yang ia kira hanya ada di masanya.
Sunghoon langsung mendatangi meja itu dengan sedikit menggebrak. Meninggalkan Niki yang masih berdiri depan pintu. Sedikit diluar ekspektasi ketika dirinya malah terkena semburan ice americano salah satu dari 3 pemuda yang sedengarnya merupakan manusia modifikasi itu.
======
"Saya Sunghoon, dan ini babu saya, Niki."
Heeseung, Jay, dan Jake hanya menatapnya tanpa minat memfollback kegoblokan pemuda tampan dihadapan mereka.
Memang setelah kejadian penyemburan -kata Sunghoon- senyawa kimia beracun, Jay si pelaku mengambil baju cadangannya di loker karyawan untuk menggantikan sementara baju Sunghoon yang ikut basah karena dipakai lap. Setelahnya Sunghoon langsung menyuruh Heeseung yang tadinya duduk sendiri untuk pindah bergabung dengan 2 temannya, jadi dia dan Niki bisa duduk di tempat Heeseung. Jadilah mereka berlima duduk berhadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anapneo | Enhypen
FantasiKisah tentang manusia transmigrasi, modifikasi, undead, sampai immortal. Bukan kah kisah mereka masing-masing sudah terlampau mainstream? Bagaimana jika kita mulai membuat mereka berada di satu tempat? Membuat mereka berbagi kisah yang berbeda. Aga...