SELAMAT MEMBACA ~
\(^o^)/
" Ragha lu gak tidur ?" Tanya rezza yang sekarang sudah berada di kamar ragha.
" Gue gak mau tidur "
" Kenapa ?"
" Gue masih mau sama lu di sini "
" Tapi Ragha kalau lu gak tidur kondisi lu gak baik. Lu bakalan sakit " ucap rezza.
" Rezza ?". Ragha menatap rezza dalam
" Kenapa perasaan gue gak enak ?"
" Maksud elu ?" Rezza yang tadi tertidur di pangkuan Ragha membangunkan tubuhnya menatap lebih dekat lagi Ragha yang tersenyum kepadanya.
" M—maksud lu apa sih gha ?"
" Jika gue seutuhnya menghilang dan gak pernah bangun lagi apa lu akan sedih ?" Tanya Ragha
" Jangan katakan itu ! Kalaupun kamu menghilang. Aku yang akan nyari kamu! Aku yang akan membawamu kembali lagi. Jangan coba-coba untuk menghilang. !" Ucap rezza
Ragha tersenyum sambil menyisir rambut rezza
"Udah gak pake lu gue ? "
" Kalau gak mau. Ya udah gue gak maksa " rezza mengerucutkan bibirnya .
" Iya boleh. Boleh banget malahan. " Ragha memeluk tubuh rezza
" Kamu tau rezza ? Aku masih menyukai kisah dilan. Sama seperti dulu "
Samar-samar rezza mengingat waktu mereka masih kecil. Menonton film dewasa secara sembunyi karena takut di marahin oleh orang tuannya.
Rezza tertawa mengingat itu.
" Aku ingat gha. " Rezza tersenyum
" Tapi Ragha meski aku suka kisah dilan aku tidak ingin kisahku berakhir seperti dilan yang mencintai tidak harus memiliki.
Karena Aku ingin memilikimu seutuhnya. "" Aku juga begitu zaa. Aku ingin kita tetap bersama apapun yang ternyata nantinya. "
Rezza tersenyum, bagaimana caranya mengembalikan Ragha tanpa harus menyakiti regha ?
" Sepertinya kamu sudah ngantuk za?"
" Aku nunggu kamu tidur "
" Ya udah kita masuk kedalam kamar dulu. Di sini mulai dingin. " Ragha membuka pintu balkon kemudian masuk ke dalam kamar.
" Kita tidur, kamu juga harus tidur "
" Iya " jawab rezza.
Rezza merebahkan badannya di kasur itu karena merasa sangat ngantuk rezza langsung tertidur
Ragha tersenyum sambil sesekali mencuri ciuman rezza
" Lu penyelamat hidup gue zaa. Cuma elu " gumamnya
Yang langsung memeluk erat tubuh rezza.
****
Pagi menyapa dengan tenang, seseorang menggeliat lalu terbangun.
" Astaga. ! Udah pagi !" Teriak rezza terbangun dengan terburu-buru. Bahkan rezza hampir jatuh dan untung dengan sigap tangan besar menarik baju rezza.
" Hati-hati " ucap orang yang ada di sampingnya
" Ragha .?"
" Eh bukan maksudnya regha " ulang rezza setelah melihat matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Regha [End]
Fiksi Remaja" gue akan nyerah karena tubuh ini bukan milik gue " regha