tujuh

3.4K 348 12
                                    

SELAMAT MEMBACA ~






\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/








ketika senja mulai menapak, perlahan rona merah beranjak pergi, angin sore menemani pemuda manis yang tengah duduk di balkon rumahnya. 

" Hah ..." Pemuda itu menghela nafas panjang.

Seseorang datang menemani.

" Apa yang kamu pikirkan rezza ? " Tanya  teguh aron selaku papa rezza .

Rezza menoleh lalu menggelengkan kepalanya.

" Gak ada pah.. "

" Jangan bohong sama papa. Papa tau kamu menyembunyikan sesuatu. "

" Apa kamu masih memikirkan temanmu itu ?" Tanya teguh yang sekarang duduk di samping rezza

Rezza menyenderkan kepalanya di dada sang ayah.

" Iya. Ini sudah satu Minggu sejak kejadian itu tapi aku belum lihat regha. "

" Apa kamu merindukannya ? "

" Gak  juga. Cuma ..."

" Kalau kamu rindu kenapa tidak samperin ke rumahnya ?"

" Aku takut yang aku temui Ragha bukan regha pah. "

" Kata Ragha aku teman kecilnya pah. Tapi aku gak ingat dia. "

" Ragha tau kalau aku gak bisa berenang pah. Ragha tau makanan kesukaan aku. Ragha juga tau kalau aku alergi kacang. "

" Aku bingung pah. "

Teguh menghela nafas panjang. " Maafin papa. Papa merahasiakan ini ke kamu "

Rezza bangun lalu menatap teguh. " Maksud papa ?"

" papa tau Ragha. " Ucap teguh kemudian membuat rezza kembali menatap teguh.

" Papa tau Ragha ? " Ulang rezza yang langsung menyamankan duduknya.

" Iya papa tau. !. Papa juga tau kenapa Ragha memiliki dua jiwa "

" Hah ..." Teguh  menghela nafas panjang lalu menceritakan tentang  ragha  ke anak kesayangannya.

" Awal mula..."

" Ragha memiliki saudara kembar namanya Regha.  Sifat mereka memang sudah bertentangan. Ragha yang emosional dan regha yang pendiam. "

" Tapi setelah Ragha mengenal kamu, dia menjadi lebih baik. Dan bisa mengontrol emosinya. Kamu juga begitu rezza. Kamu sangat menyayangi Ragha. Kamu pernah menangis karena tidak mau pulang dan ingin bersama ragha terus. " Teguh tertawa mengingat kejadian itu.

" Terus ...? Kenapa aku gak inget dia pah ?"

"  Kamu ingat kenapa mama meninggal ?" Tanya teguh

" Karena kecelakaan pah" jawab rezza.

" Iya kamu benar. !"

" Lebih tepatnya kita kecelakaan saat menuju bukit untuk piknik. Kecelakaan itu merenggut nyawa mama kamu. Dan ingatan kamu Sayang "

" Kamu sering nangis mengingat mama kamu dan juga sosok yang tidak kamu ingat dia Ragha. "

" Karena kamu sering sakit, papa pindah dan berusaha menjauhkan kamu dari Ragha agar kamu tidak merasa kesakitan lagi "

Rezza terdiam sejenak.  Dia sedikit mengerti dengan cerita itu.
Intinya rezza lupa ingatan karena kecelakaan waktu ia berumur 5 tahun.

" Jangan  memaksakan  ingatanmu untuk mengingat yang tidak bisa kamu ingat rezza "  ucap teguh saat melihat rezza yang berfikir keras.

Regha  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang