🕊️ spesial chapter 🕊️

4.1K 272 16
                                    

SELAMAT MEMBACA ~

\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Udah bertahun lamanya  semenjak kepergian Regha dan Ragha, Rezza tumbuh menjadi lelaki yang pendiam, dingin, dan cuek. Ia sekarang menjadi seorang dokter.

Rezza tidak tinggal dengan Teguh  ataupun Atmaja, dengan pekerjaannya itu ia mampu membeli apartemen. Dan ia tinggal sendiri.

Rumah sakit yang sekarang menjadi tempat rezza untuk bekerja hadiah dari Atmaja. Dan itu atas nama Rezza Aron.

Rezza menjadi seorang dokter karena dia ingin menyembuhkan penyakit langka yang pernah di derita oleh Ragha.

Di luar Rezza mendengar  keributan yang membuatnya harus keluar.

" Hah udah gue bilang. Gak perlu ke rumah sakit ini hanya goresan kecil " ucap orang itu yang terus menolak  saat seorang petugas  ingin membawanya masuk ke dalam kamar.

" Arkan luka lu harus segera di obati. Kalau tidak lu bisa mati "  ucap seorang sebut saja Bima

Orang yang tengah di panggil Arkan itu masih berdiri meski darahnya merambat keluar dan mengotori lantai rumah sakit dia tidak peduli dan tetep kekeh menolak untuk di obati.

Rezza yang melihat kejadian itu tidak segan angkat bicara.

" Ada apa ini ?" Tanya rezza kepada orang yang membuat onar di ruang sakit miliknya.

" Kenapa kalian diam ? Bawa dia ke dalam  sekarang. !"

" Tapi dok kami sudah membujuk dia, tapi dia gak mau " adu salah satu pegawai yang ada di sana.

Rezza menatap Arkan.

" Kamu boleh pergi kalau tidak ingin berobat !" Titah rezza kemudian membuat Arkan tersenyum smirk.

" Siapa bilang ?. Anda seorang dokter bukan ? Kenapa mengusir pasien  yang ingin berobat ?"

" Kata pegawai saya anda tidak mau berobat "

" Dia berbohong, saya mau berobat !. "

Rezza menghela nafas lalu meminta petugas di sana membawa Arkan ke ruang ICU.

Bima merasa lega karena Arkan mau nurut. Dan mau mengobati lukanya.

Rezza hendak menyuntikan obat penahan sakit ke tubuh Arkan. Namun arkan mencegahnya.

" Cukup jahit saja! Saya gak membutuhkan itu " gumam Arkan

" Baiklah jika itu mau mu " rezza melihat lagi luka yang berada di perut lelaki yang bernama Arkan.

Regha  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang