tiga

5.7K 439 22
                                    

SELAMAT MEMBACA ~



\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

















" ughh...." Seseorang tersadar dari tidurnya dan mendapati dirinya terikat.

Mata orang itu melihat sekeliling ruangan sebelum berpatok pada satu objek benda hidup.

" Papa " ucap orang itu membangunkan lelaki yang sedang duduk sambil membaca artikel.

Atmaja berdiri dan mendekat.ia memandang pemuda itu.

" Regha "

" Ya !! Kenapa aku terikat pah?" Tanya regha bingung.

" Ah iya , itu "

" Apa Ragha berulah lagi ?" Regha kembali bertanya  dan membuat Atmaja tidak melanjutkan ucapannya.

" Dia memang datang. Tapi gak berulah. "  Jelas Atmaja sembari melepas ikatan anaknya.

" Kalau begitu kenapa papa ikat  aku ?"

" Soalnya papa memaksa Ragha pergi. "

Regha tidak bertanya lagi. Hanya menatap langit- langit.

Entah kenapa dia memikirkan bocah yang kemarin bersamanya.

" Oh ya ini !" Atmaja memberikan ponsel yang masih dalam kemasan kepada regha.

Regha menatap papanya bingung. Jelas bingung cuk ! Bangun- bangun di kasih handphone baru.

" Untuk?" Tanya regha.

" Kamu gak nanya tidurmu berapa hari ?"

" Jangan bilang aku tidur satu Minggu ?'

" Gak. ! Kamu tidur cuma dua hari " Atmaja tersenyum.

" Oow aku kira satu Minggu "

" Terus ini dari siapa ?"

" Saat kamu tidur teman- temanmu pernah datang ke sini. Dan salah satu dari mereka ngasih ini. Katanya mengembalikan handphone mu yang rusak. "

Mendengar itu regha sudah tau siapa bocah yang di maksud papanya.  Regha mengambil ponsel itu dari tangan papanya.

" Papa bikinin kamu bubur dulu "

Regha hanya menganggukkan kepalanya dan saat itu juga Atmaja pergi dari kamar regha.

Regha melihat kepergian Atmaja. Ia membuka ponsel itu setelah Atmaja menghilang dari balik pintu.

" Dia anak orang kaya ternyata. "

" Kenapa dia pakai jalur beasiswa?"  Ucap regha pada diri sendiri.

Tok!! Tok!! Tok!!

" Masuk!" Regha mempersilakan masuk orang itu

" Bro!!" Sapa Ryan dan juga risky barengan.

" Ah  dua monyet ini !" Ucap regha.

" Muka lu gak usah kek gitu. Kalau gak seneng kita datang. Kita bisa pergi kok "

" Gak juga ! Baperan amat si Lu!!"

Ryan tersenyum. " Nih lu mending makan !" Ryan menaruh bubur yang di bawanya di nakas.

" Kok yang bawa lu ?"

" Iya biar sekalian. Papa lu udah pergi katanya ada urusan mendadak "

" Oh !" Regha melahap bubur itu dengan tekun

" Ah iya. Ada satu orang lagi yang mau ketemu Ama lu !"

" Hah ? Siapa ,?" Tanya regha penasaran.

" Woi bocah masuk aja ! Sampai kapan lu ngumpet di balik pintu ?" Teriak Risky. Ingat mulut risky kalau gak dapat teriak gak asik.

Regha  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang