Tak ada yang menginginkan sebuah perpisahan, semuanya telah ku kemasi dengan sedemikian rupa, agar aku mudah untuk merelakannya.
Mifta
"Wong iku lek kadung remen ko lali Karo liyane."
Aku mendengar sebuah ucapan yang begitu khas, yahh itu adalah salah santri yang sudah males meladeni santri lain yang telat.
"Kelas Yo gak sepiro adoh e, ko gak age budal." Oceh nya lagi.
Ya Alloh sungguh aku terganggu dengan ini, lagi dan lagi harus menyelesaikan masalah hanya karena satu orang yang tak bertanggung jawab.
"Wes talah, Ojo kyok ngunu, beni de'e kyok ngunu, urung tau kenek omongan e Dewe lk an." Ujarku mencoba menetralkan hatinya agar tak lagi mengoceh yang membuatku tambah pusing.
Memang beberapa hari ini, penyakit ku kambuh efek terlalu berfikir, dan aktivitas yang terlalu banyak tanpa beristirahat yang cukup.
"Pean iku Lo mbk, age ulti en arek e, Ben age tobat iku." Sahut nya lagi, seperti mempunyai dendam tersendiri nih anak.
" Wes ah, aku Ki wes omong, lk ngomong ngunu ko, yawes beni, rung kenek omongan Dewe ya wes disimak ae." Final ku.
"Ngaos ten Gus anshor harus, sering bolos bonus." Sahut salah satu anak santri yang baru nimbrung.
Aku hanya tertawa dan menggelengkan kepala pelan.
"Lohh bener to mbk, lk ono kajian Gus anshor ae sat set, kegiatan pondok seret." Imbuh nya lagi.
"Iyo wes Iyo bener." Sahut ku
Aku termenung dalam diam, fokus dengan segala aktivitas adalah keharusan, Alhamdulillah nya aku dibantu sama anak-anak yang enjoy dan sangat mudah untuk diatur.
Jangan terlalu bangga ataupun senang dengan seseorang yang sekarang berada didekat mu, bisa jadi ia datang sebagai penguji kehidupan bukan sebagai pelengkap kehidupan.
"Mbk², benjing pun mulai nggih kegiatan e, mbk² lama Niku anak baru diparingi contoh bagaimana istinja' yang benar, keluar masuk kamar mandi yang benar dan akhlak yang baik." Jelasku
Karena hari ini adalah pembimbingan bagi santri baru, jadi aku harus ekstra untuk meneliti satu persatu.
Mbk e
Dia tak pernah menganggap mu Miftah
Dia tetap lah dia yang belum tentu bisa berubah
Dirimu adalah perempuan berkelas dan berharga, maka kamu harus mendapatkan yang sepadan, bukan seperti dia.Enggih mbk, insyaallah
Aku termenung menatap gawai ku, telah banyak orang menginginkan aku berpisah, tapi hati ku sangatlah sukar untuk berpaling.
Ten nopo mas, semakin kulo ingin berhenti berfikir tentang mu, malah semakin kulo dibuat gila oleh ekspektasi kulo. Hal apa yang njenengan siapkan untuk kehidupan kita nanti sampai kulo tak mampu berpindah hati.
Mas e
Cil
Dalem
Sek ngopo
Gak lapo²
Ten nopo mas
Owalah
Untuk hal nya kita bersama atau tidak, itu urusan Tuhan bukan kita.
Hemmm
Begitulah dia sangatlah menarik dan mencurigakan, banyak kata pesan yang ia tulis, tapi sangatlah sulit diartikan.
"Mbk wau ibuk dawuh jika maem buko dipun masakaken saking ndalem". Ucapku karena memang diriku sehabis menghadap ibuk nyai dan diberi amanat untuk menyampaikan hal itu.
" Nggih mbk". Jawab mereka serempak
Percayalah menyatukan beberapa pemikiran dalam kehidupan sangatlah susah, bahkan harus menekan emosi dan egois Agar tak timbul perpecahan.
Hay Hay... Aku kembaliJangan lupa vote, komen dan follow yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA SANTRI RINDU
Non-Fictionaku tak tau rasa apa yang ku rasa harapan apa yang ku damba dan kesedihan apa yang ku takutkan ~mifta~ my second stories yukk mampir ke lapak ku