Anna & Pak Kanu (2)

98.4K 331 3
                                    





Anna terbangun dari tidurnya, mendapati sesuatu yang mengganjal dibagian selangkangan nya, namun setelah cukup sadar ternyata sebuah benda tumpul memasuki vagina nya hingga Anna sendiri merasa perutnya penuh karena penis itu.

Tersenyata setelah kegiatan malam mereka kemarin, Pak Kanu tidak mengeluarkan penisnya dari vagina Anna.

"Emmhh maassh...bangun" Anna sengaja menggoyangkan pinggulnya agar si pemilik penis bangun.

"Good moring adeknya mas" Pak Kanu memberikan kecupan kecil dipipi Anna, mengangkat sebelah kaki Anna agar penisnya masuk dengan sempurna.

"Ahh mas enak"

"Emmhhh"

Pak Kanu mengulurkan tangan nya divagina Anna, memainkan klitoris Anna dibawah sana.

"Anget banget adek ahhh"

"Mas ahhh mas emhhh"

"Mas jangan nanti adek keluar" Anna menahan tangan Pak Kanu agar tidak memainkan klitorisnya, namun sepertinya tangan Pak Kanu yang gatal meremas-remas payudara Anna dan memainkan putingnya.

"Ahh adek enak banget kamu"

"Mas ahh yang dalem"

Dibalikan badan Anna agar menghadap Pak Kanu membuat persetubuhan itu semakin menjadi jadi.

Penis Pak Kanu menggenjot semakin dalam, menghentak kan penis itu sepenuhnya.

"Sempit banget adek ahhh"

"Mas mau keluar"

Anna merasakan penis Pak Kanu semakin membesar dan berkedut hebat.

"Didalem ya mas ahhh"

"Jangan ahh adekkk ahhh"

Sambil menahan pinggul masnya, Anna ikut menggoyangkan pinggulnya cepat.

"Ahhhhh adek mau mas keuar didalem"

"Aghhhh adek massssh keluarr ahhh" Anna merasakan perutnya hangat.

"Mas jangan dilepas ahhh"

"Iyaa ayo kamu sekarang yang mas genjot sampe muncrat"

"Hihi mas nakal sekarang" ucap Anna cekikikan.

Pak Kanu kembali menggenjot penisnya didalam vagina Anna dalam tempo sedang.

"Ahhh enak mau ngewe terus sama mas"

"Ahh mas gede banget emhhh"

"Mashhhh ahhh"

Desahan-desahan kembali keluar dari mulut Anna, Pak Kanu memposisikan badan Anna agar berada dibawahnya kali ini, sambil memainkan puting Anna dimulutnya.

"Ahhh yang cepet mas emhhh"

"Nanti keluar didalem lagi ya mas ahh" pinta Anna disela desahan nya.

"Nanti kamu bisa hamil dek,owmhh astaga"

"Adek mau....aghhh mau dihamilin mas ahh"

"Ahh adek enak banget anget"

"Mas mau, mau dipejuin mas yang banyak ahh"

"Ahhh adek mas keluar lagi"

"Ahhhh adek sayangg"

Ini kedua kalinya Pak Kanu keluar, tapi ketika mendapati Anna yang belum keluar Pak Kanu langsung menggenjotkan lagi penisnya cepat, beberapa sperma nya keluar dari lubang vagina Anna.

"Ahhh mas anget banget pejunya mas ahh"

"Ahhhhh mass jangan cepet-cepet ahhh adek ahhh mas ahhh"

Anna kelimpungan dengan gerakan penis Pak Kanu yang beberap kali membuat vagina nya berkedut hebat.

"Ahh mas pelan ahhhhh emhh mas ahhh"

"Ahhh adek enak kan ahhh adek sayang"

"Mas Ahhh adek mau keluar ahhh mas gak tahan adek mau pipis"

"Ahh iya keluarin sayang" Anna menggeleng. Dirinya sudah ingin menangis dengan sensasi ini, malu jika harus ngompol didepan Pak Kanu.

"Ahhh mas ga tahan udah stophhh adek mau pipishhh ahhh"

Pak Kanu mencabut penis nya, sedikit mengojok vagina Anna yang terbuka lalu diiringi dengan cairan squirting Anna didepan matanya.

"Ahhhh mas ahhhhhh"

Tubuh Anna bergetar hebat dengan cairan seperti air mancur yang keluar dari lubang vagina nya.

Ada beberap detik hingga squirting Anna mulai mereda, badan nya masih bergetar sperti kesetrum, Pak Kanu kembali memasukan penis nya, menggenjot kembali Anna.

"Ahhhh mas capek ahhh"

"Ahhhh tadi Anna pipishhh emhh mas ahhhhh Anna malu"

"Tadi bukan pipis sayanghh"

"Ahhh mas ahhhhhh jangan cepet-cepet"

"Ahhh mas mau keluar lagi adek"

"Iyahh ahhh ayo keluarin di memek adek"

"Emhhh mulutnya ya adek ahhhh mas keluar"

"Aghhhhhh adekkk ahhh"

Rahim Anna terasa hangat karena Pak Kanu mengeluarkan spermanya banyak kali ini, bahkan satu menit baru penisnya berhenti mengekuarkan sperma.

Keduanya terengah, dengan posisi kelamin yang masih menyatu, sperma Pak Kanu yang keluar melalui cela luvang vagina Anna, begitu banyak hingga tidak dapat ditampung semua.

"Besok kita nikah ya dek"

"Kenapa mas kok buru-buru banget?" tanya Anna.

"Biar bisa ngewe sepuasnya, biar mas gak merasa bersalah"

Sweet & LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang