Hamil Muda

60.4K 123 2
                                    

Luna diumurnya yang ke23 tahun kini sudah menikah, bahkan dirinya sedang hamil 5 bulan saat ini. Pacaranya Gianno, yang sekarang sudah menjadi suaminya hanya berebeda umur dua tahun lebih tua dari Luna. Dan mereka berdua tidak menikah karena MBA, melainkan memang keduanya berniat untuk menikah muda mengingat mereka memiliki hubungan asmara yang cukup panjang dan memutuskan untuk serius satu sama lain.

Walaupun dengan perut buncitnya, Luna selalu merasa hubungan intimnya dengan Gianno menjadi lebih lagi saat wanita itu hamil.

"Sayang ayo nonton ini" Luna menunjukan tampilan layar tv dikamarnya menjadi sebuah tampilan serial netflix yang sudah dari kemarin ingin ditonton olehnya. Gianno hanya mengiyakan, bahkan mungkin pria itu sama sekali tidak tertarik dengan serial korea yang istrinya tunjukan awalnya. Walaupun pada akhirnya Gianno lah yang berhasil menamatkan serial tersebut dibandingkan Luna yang sering bablas tertidur dipertengahan series.

"Kamu tangan nya ihh" Sergap Luna yang menjauhkan tangan Gianno ketika mengelus perutnya.

"Eh kenapa? Biasanya mau diusep gini"

"Ngelus nya jangan yang gitu atuh, mas"

"Emang aku ngelus nya gimana hmm?"

"Yang kayak, pengen gitu" Sehingga Gianno tidak lagi mengelusnya.

Namun membuat Luna terus menerus melirik kearah Gianno yang kini memilih berbaring memeluknya itu, Gianno yang awalnya fokus menonton menjadi sedikit terganggu karena Luna yang kini mencoba merapatkan tubuhnya, dan juga membuat usapan-usapan halus didada bidang milik Gianno.

"Kok gak ditonton drakornya sayang.."

"Aku tiba-tiba jadi pengen ih!" dicubitnya perut Gianno, istinya ngambek karena Gianno tidak peka.

"Emang boleh yang?" Gianno memang dari awal istrinya hamil sering menahan-nahan hasratnya agar tidak menyentuh Luna, terlebih justru hormon istinya waktu hamil lebih besar, namun itu semua juga untuk kebaikan bayi mereka.

"Kata dokter boleh.." cicit Luna menyembunyikan wajahnya ditengkuk sang suami.

Tanpa babibu Gianno membaringkan tubuh Luna, menyelipkan bantal diantara pingganggnya dan menyamakan posisi istrinya agar nyaman berbaring. Luna pun juga membantu Gianno untuk melucuti pakaiannya sendiri yang hanya berbalut piyama hamil.

"Tv nya?" Gianno menggeleng, membiarkan drama korea yang tertampil dilayar tv untuk tetap menyala.

Gianno kembali mengusap dan mencium perut Luna, memijat payudara istrinya agar lebih bergairah malam itu. Luna juga mengarahkan Gianno untuk menyusu kepadanya seperti bayi, hal yang akhir-akhir ini paling membuat Luna bernafsu.

"Segini enak sayang?"

plok..plok..plok...

Gianno memainkan dua jarinya didalam vagiga Luna, Luna mengangguk tidak beraturan, sesungguhnya yang wanita itu inginkan hanyalah penis Gianno sekarag juga, namun suaminya tidak berani untuk langsung memasukannya meskipun Luna sudah sangat basah dibawah sana.

"Ahhh udah ahh masukiin~" ucap Luna memohon.

Gianno memposisikan penisnya, menggoda Luna dengan menggesek-gesek liang vaginyanya dengan ujung penis Gianno.

"Enghhh~ lagi mashh" Luna sungguh tidak sabaran karena Gianno yang hanya memasukan penis miliknya setengah-setengah.

"Segini hmm?" dikecupnya bibir Luna yang terbuka karena kini penis itu sudah masuk sepenuhnya.

"Ahh iyahh enakk"

"Terlalu mentok gak sayang?"

"Ahh ahh udahh, agak kerasin mas emhh~"

Gianno sedikit mempercepat gerakan keluar masuk penisnya, kedua tangannya juga penuh karena meremas payudara milik Luna, merapatkan kedua tubuh mereka saat temponya kini semakin cepat.

"Engh...Enak banget memek bumil ini"

"Ahh ahhh mas mentok banget ahh enakk"

"Gini hmm dimentokin gini enak?"

"Ouhh ahh iyahh ahh~"

plok..plok..plok

Gianno tak henti-hentinya menghujami vagina Luna dengan hentakan yang mampu membuat gadis itu terus-terusan mendesah keenakan.

"Ahh mas ahh mau keluarhh"

"Oke sayang.." Giano membantu Luna agar mencapai pelepasannya, tangannya juga ikut mengocok vagina yang kini sedang dirinya hujam.

"Anghhh ahhh"

"Enghh mass"

"Ahhhh~" Gianno berhenti beberapa saat saat merasakan jika Luna telah mencapai pelepasannya, lalu sedikit mulai menggerakan penis miliknya lagi dengan sangat pelan.

Luna meraba vaginya yang kini sudah sangat becek, membiarkan Gianno yang mulai menggenjotnya sehingga Luna kembali terangsang.

Sweet & LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang