Neighbor (3)

7.2K 47 0
                                    

Seno sebagai donatur utama seorang Ruby si streamer terkenal tentu saja berhak mendapatkan keuntungan setelah berkali-kali menghadiahinya uang puluhan bahkan ratusan juta di platform streaming dewasa tersebut, meskipun Seno sudah lama resmi menjadi kekasih Elia atau Ruby namun Seno terus memberikan dukungannya pada pacar centilnya itu. 

Seperti yang Seno lakukan sekarang dimana dirinya tengah menikmati tontonan Elia yang streaming dengan dildo barunya, dildo tersebut akan menyesuaikan daya nya sesuai dengan saweran yang diberi oleh para pelanggan Elia yang tengah menonton saat ini, bahkan Seno yang membelikan barang yang tengah bergetar di dalam vagina Elia saat ini.

"Mhh...thank you Bima gift nya" ucap Elia yang mengangkang lebar didepan kamera. Sesekali Elia memilin puting miliknya sendiri dengan tubuhnya yang ikut bergetar saat seseorang tiba-tiba memberinya gift. 

"Ahh guys aku sebenernya sambil mau ngomonginhh anghh sesuatu" ucap Elia sambil terbata-bata, "Tanggal 14 February nanti aku bakal live sama tamu spesial lohh~" lanjutnya yang berhasil membuat kolom komentar live miliknya banjir akan komentar penasaran.

vividthanos 'WAHH siapa tamunya cewek kah'

pigifrog 'lanjut dulu sayang udah tegang'

fransisco 'live sex pas valentine kan baby'

didieyours 'jangan bawa cowok sayang jangan sama cwo'

"Sayangnya aku bakal colab sama salah satu followers aku hihi, kalian jangan nangis yaaw~" setelah mengucapkan informasi penting tersebut Ruby meninggalkan para penontonnya yang masih ribut penasaran, dan segera mengakhiri waktu streamingnya.

Saat keluar dari ruangan streaming yang juga sekaligus kamar miliknya Elia mendapati Seno yang tengah duduk disofa ruang tv dengan ipad kerjanya, Elia tahu jika Seno sempat beberapa menit menonton awal-awal live streamingnya dimulai. Sehingga ketika melihat Seno yang berpura-pura fokus itu membuat ide jahil Elia langsung keluar begitu saja. 

"Ihh Mas Seno sibuk nyaa~" Elia menghampiri Seno yang masih berfokus pada pekerjaannya itu.

"Hei cantik...sudah selesai live nya?" bibir Seno tersenyum manis melihat Elia yang mendekat dan memeluknya dari belakang, membenamkan wajahnya pada leher Seno yang seketika menegang. 

"Kenapa...kok manja sekali, tumben" tanya Seno yang kebingungan dengan sifat Elia. 

Masalahnya bukan hanya membenamkan wajahnya pada Seno namun gadis itu juga tiba-tiba mencium, menggigit dan memberikan hickey di leher Seno. Juga dengan sengaja menjatuhkan badan nya dipangkuan Seno dari belakang yang berhasil membuat Seno benar-benar kebingungan. 

"Masih becek tauk~" Seno cukup terkejut saat Elia menuntun tangannya untuk masuk kedalam celana rumahan yang sedang Elia pakai, gadis itu tidak memakai celana dalam dan vaginanya basah yang berasal dari lube dan cairan alami miliknya karena live barusan. 

"Sayang kok gak dibersihin dulu" ujar Seno dengan nada terkejut namun justru terlihat basa-basi, padahal dua jari pria itu sudah masuk kedalam sana dan mengocoknya pelan. Elia  tersenyum jahil mengetahui jika Seno sangat mengerti perasaan dan keinginannya.

"Nghh kan mau dimasukin dulu sama Mash...Ahh~" 

"Sini~baringan disini yang" Seno menepuk ruang kosong sofa disebelahnya yang jauh lebih luas, membuat Elia menurut dan berbaring disana bahkan tidak lupa melucuti celana pendeknya dan membuat Seno terheran-heran. 

Seno sangat tahu dengan ekspresi yang sedang Elia berikan saat ini, mimik wajah yang selalu membuat Seno mau tidak mau mengalah pada akhirnya karena gadis itu memang sangat sedang ingin dimanja dan disayang-sayang olehnya. 

"Mas jilatin yaa~ apa mau langsung?" Elia menggeleng kecil sehingga Seno melanjutkan kegiatannya yaitu menjilati bagian bawah Elia, memainkan lidahnya didalam sana dan sesekali memasukan jari-jarinya. 

"Nghhh ahhh" 

Elia mendesah kegelian karena Seno yang terlalu intens melakukannya di bawah sana, bahkan sesekali Elia berusaha mendorong kepala Seno ketika dirinya sudah sangat tidak kuat namun hal tersebut tidak cukup berhasil. 

"Mhhh udahh engh hhh" Seno tersenyum puas melihat Elia dengan nafas terengah-engah, menawarkan kembali apa yang harus dirinya lakukan untuk memuaskan gadis itu. 

"Pelan-pelan ajahh, yang pelan yahh sayangg~" pinta Elia kepada Seno dengan manja. 

Satu hal yang sediki membbuat Seno frustasi ditaraf benci, jika pacarnya sudah meminta untuk permainan pelan seperti barusan ini. Pasalnya Seno cukup tidak tau diri dan tidak bisa mengontrol nafsunya jika sudah masuk kedalam vagina sempit itu. Namun berbeda dengan Elia yang entah mengapa sangat menyukai jika Seno bergelak perlahan di dalamnya. 

"Yangg becek banget kamu.." Seno masih berusaha memainkan temponya dengan perlahan, memasukan penisnya sedalam mungkin dan menariknya hingga tersisa ujung kepala penisnya lalu mengulanginya sekali lagi. 

Kira-kira begitulah yang Elia inginkan. 

"Nghh lagiii lagii yang sampe ujung terus mentokin gituu ayangg" rengek Elia lagi-lagi. 

"Gini aja...Mas udah mau keluar" Seno menggerakan pinggulnya dengan tempo sedang.

"Ahhh jangan cepet-cepethh"

"Nhh sayang...Mas nahan banget dari tadi"

"NGhhh fuck hhh"

"Aghhhh~"

Namun sepertinya memang Seno harus mengeluarkan putihnya duluan kali ini, pria itu mngerang karena pelepasan pertamanya begitu hangat dengan vagina Elia yang masih sempit. Mengecup sayang gadis di dekapan nya dan meminta maaf karena keluar duluan. 





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet & LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang