Anna & Pak Kanu

215K 365 5
                                    

Beberapa hari yang lalu puncak nya Anna dan Pak Kanu bertengkar, perkara Pak Kanu yang tiba-tiba menghilang dari peradaban, bahkan Anna mencari mas nya itu ke fakultas kedokteran dan rumah sakit dimana biasa prianya bersarang, namun nihil.

Lalu sepulangnya Pak Kanu mereka bertengkar hebat, Anna tidak pernah semarah ini selama dengan Pak Kanu, marah karena dirinya serasa dipermainkan oleh pria yang 6 tahun lebih tua darinya. Anna merasa hilangnya Pak Kanu satu minggu ini sebuah simbol bahwa akan ada hari-hari dimana Pak Kanu tidak bersama nya alias dirinya dighosting.

"Udah ya dek nangis nya" bujuk Pak Kanu sambil mengusap air mata Anna yang terus keluar.

"Kasihan matanya sayang" dikecup nya mata dan semua wajah Anna dengan sayang.

"Mas ninggalin aku huhuhu" raung Anna dipelukan Pak Kanu tersedu-sedu.

"Maaf sayang, maafin mas ya dek, mas bukannya ninggalin kamu, mas minta maaf ya karena kemaren gak pamitan sama adek"

Dikecupnya bahu Anna berkali-kali, hingga kini Pak Kanujuga ingin ikut menangis rasanya karena merasa bersalah meninggalkan Anna.

"Kita ke kamar yuk, istirahat yuk" ajak Pak Kanu lembut.

"Tapi gendongg" Pak Kanu tersenyum dan langsung menggendong Anna dari pangkuan nya menuju kamar mereka.

Setibanya dikamar Pak Kanu membaringkan Anna , menyelimuti gadis itu dan ikut berbaring disamping nya sambil memeluk sayang Anna yang masih menangis.

"Tidur ya dek, sudah malam, besok lagi nangis nya, mata adek capek pasti" ajak Pak Kanu yang berkali-kali mengecup mata Anna dan mengelus rambutnya agar menyudahi sesi menangis gadis itu.

"T-ta-tapi mas jangan peerghi lagi, a-adek takut nanti pagi ma-mas ilang lagiii"

"Enggak, mas disini terus kok janji"

Setelah 10 menit Pak Kanu akhirnya berhasil menidurkan Anna dan menyudahi tangisan gadis itu, lalu ikut terlelap disamping nya.


"Yaampun kenapa adekk" ucap Pak Kanu khawatir.

Pukul 3 pagi, padahal baru 2 jam lalu gadis itu terlelap kemudian karena terbangun dan tidak mendapati Mas Kanu-nya di kamar Anna kembali menangis meraung-raung.

Pak Kanu yang habis dari dapur karena kelaparan dan memutuskan memasak nasi merasa menyesal karena pergi meninggalkan Anna, melihat kekasih kecilnya menangis kembali membuat Pak Kanu merasa bersalah dan sedih.

"Sudah adek, mas gak kemana-mana" ucap yang tua menenangkan.

"Tapii ma-mas tadi ghak adhaa di disini"

"Mas ke dapur, maaf ya" dikecupnya dahi Anna dan memeluk kekasihnya erat, menenangkan.

"Tidur lagi ya dek" ajak Pak Kanu masih sambil memeluk Anna dan dibaringkan.

"Gak ngantukkk" rengek Anna pada Pak Kanu.

Lalu keduanya larut dalam obrolan malam dan menceritakan hari-hari saat mereka tidak bersama, walaupun sebenarnya mata Pak Kanu yang sudah tidak kuat menahan kantuk, namun dia teru-terusan ingin terjaga dan mendengarkan keseluruhan cerita sang kekasih.

"Mas ayo kita ciuman" ajak Anna sembarangan.

Pak Kanu yang mendengar ajakan Anna kaget, sudah lebih dari 1 tahun mereka pacaran dan sejauh ini mereka paling parah hanya sebatas cium pipi dan berpelukan, Pak Kanu tidak pernah mencium bibir Anna karena dia sangat menjaga gadisnya.

"Kamu mulai ngawur, ayo tidur aja" balas Pak Kanu mengalihkan.

"Ihh aku udah gede, punya pacar masa gapernah ciuman bibir"

Sweet & LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang