0.09

233 16 8
                                    

Happread.....

"Bibi Jane, boleh New makan yang ini?"

"Boleh sayang"

"Bibi, kalo New ambil yang ini?"

"Boleh boleh, new harus makan yang banyak, sejak pagikan new belum makan"

New mengangguk mantap, wajah sedikit cemberut seperti menyesali tidak mengisih perutnya yang sekarang sudah sangat meronta ronta kelaparan.

"Em bibi ini enak sekali, apa tak apa New makan sebanyak ini??"

"Aku tidak pernah melarang mu makan sebanyak apapun di rumahku, jangan bicara seperti itu lain kali" ucap off memotong pembicaraan new dengan Jane.

Ia mengambil tempat duduk di depan new, lalu menatap pria cantik itu lekat.

New tak berani mengangkat kepalanya meski sekedar membalas pandangan dari off, ia hanya menunduk sambil mengunyah makanan yg membuat mulutnya penuh dan membulat.

Sekilas senyum di bibir off kembali terukir meski hanya setipis kertas tissu.

Tanpa off sadari ia tak luput dari pandangan Jane. Otak Jane yang sekarang diajak berperang untuk mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi pada off dan siapa pria cantik yang ia bawa pulang ini.

Jane menghela nafasnya, ia mencoba menyadarkan dirinya untuk menahan mencari tau semua itu. Ia mungkin berfikir ia akan mendapatkan jawabannya nanti pada waktunya.

Iya ikut tersenyum kemudian melanjut acara makannya.

Begitu juga dengan off yang kini ikut menyantap makan malam di depannya.

Acara makan malam pun berjalan dan berakhir dengan keheningan.

Jane hendak berdiri dan mengangkat beberapa piring kotor di tangannya untuk di bawa kebelakang.
New mengerjakan matanya beberapa kali lalu mencoba untuk membantu mengangkat beberapa piring kotor juga.

Namun tak sempat ia meraih piring di atas meja, tangannya di tahan oleh off.

"Mau apa?" Tanya off datar.

New menggelengkan kepalanya kecil.

"Masuk kamar" pinta off dengan nada dingin. Ia melepas tangan new lalu beranjak dari duduknya.

Ia menajamkan matanya ketika melihat tidak ada pergerakan dari new.
"New!"

"B baik tuan" new dengan cepat beranjak dan melangkahkan kakinya dengan tempo cepat menaiki anak tangga menuju ruang kamarnya di lantai atas.

Sikap off kembali berubah. Tidak heran dengannya. Off adalah pria yang keras dan berhati dingin. Suatu keajaiban dunia jika ada hal yang membuatnya tersenyum atau tertawa.

Mungkin beberapa hari ini itu terjadi karena new, entah off sadari atau tidak mengenai itu.

"Off ada apa?" Tanya Jane yang baru saja datang dari dapur

"Tidak ada bi," ucapnya singkat, seperti  biasa Jane memahami pribadi off yang sangat tertutup.

***

Sesampai di kamarnya off mendudukan tubuhnya di tepi ranjang, ia memijat pelipisnya. Seketika pikirannya berkecamuk tak karuan.

Padahal baru beberapa waktu tadi ia sempat menenang melihat keadaan rumahnya. Tapi setelah itu semuanya padam. Otaknya memikirkan kenapa ia bisa membeli seorang pria muda dengan harga mahal? Kenapa ia membawa nya pulang ke rumah besarnya? Kenapa sekarang pria itu memenuhi pikirannya.

Off mendengus lalu mengambil ponsel di atas meja yang tak jauh dari nya.
Mengotak ngatik sedikit layar ponsel itu.

"Halo"

FIALT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang