0.10

301 20 9
                                    

Happread.....

"Tolong lebih cepat pak"

Mobil hitam itu menembus kesunyian jalan raya yang memeng masih sedikit kendaraan yang berlalu lalang si subuh ini.

Tak melihat banyak waktu yang di tempuh akhirnya mobil off berhenti di depan rumah sakit Bangkok.

Dengan cepat para perawat membawa kasur roda untuk mereka meletakkan tubuh new yang memucat dan tak berdaya.

"Tolong sus! Tolong cepat" pinta off tergesa-gesa.

.
.
.
.
.

Seorang pria berjubah putih keluar dari dalam ruangan, seketika off yang menunggu pun langsung beranjak dari duduknya.

"Bagi mana keadaan nya dok?" Tanyanya cepat,

Dokter itu mengangkat sebelah alisnya,
"Anda siapanya?" Tanya nya pada pria di depannya.
Beberapa detik pertanyaan itu berhasil membuat pria itu diam, ia juga tidak tau harus menjawab apa.

"Em...."

Ekspresinya tentu saja membuat dokter itu curiga akan sesuatu.

"Aku sepupu nya?" Jawabnya cepat, "boleh aku masuk" tambahnya lagi.

Dokter itu mengangguk ragu.

***
"Kauu??"

"Maaf pak, bagaimana keadaan new?" Off melihat ada kecurigaan di wajah dokter tersebut. "Aku sepupu nya" sambung nya lagi

"Di mana ayah dan ibunya?" Tanya dokter itu meyakinkan, ia tau itu seharusnya tak ia tanyakan, namun rasa penasaran nya jauh lebih besar.

"Apa haknya pak dokter menanyakan itu? Orang tua new sedang keluar negeri" ucapnya Dengan tatapan tajam lalu pergi meninggalkan dokter itu di sana.

"Pak Arm, pasien kamar melati sudah siuman" ucap salah satu perawat yang baru saja mendatangi Arm.

Arm menghela nafasnya berat, bagaimana pekerjaan nya bisa lancar jika pikirannya ada pada new, siapa pria itu? Dan bukan nya new seorang yatim piatu?

"Pak" panggil wanita itu lagi, ia berhasil memecahkan lamunan arm seketika.

"Ah baiklah saya ke sana sekarang"

Yahh dokter yang memeriksa new adalah arm, dokter yang new kenal, dokter yang merawat prim adik perempuan nya new juga. Tentu saja ia tau keadaan kekeluargaan new. Dan ia tidak mengenal pria yang mengaku sebagai sepupunya tadi.

Di tempat lain off berdiri di pinggir ranjang rawat new. Tangannya hendak menyentuh wajah pria cantik di depannya.

Telapak tangannya berhasil mendarat halus di atas permukaan pipi putih new yang begitu putih dan lembut.
Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kau lakukan pria bodohh??? Grutu off membatin.

Off sama sekali tidak tahu keadaan new sekarang ini. "dasar dokter sialan! Dia bahkan tidak menjawab ku ketika bertanya tentang keadaan new" ucapnya bermonolog

"Aku akan beli rumah sakit ini dan buat dia keluar dari sini. Sangat tidak berguna!" Tambah nya lagi.

Ia semakin mengoceh oceh tak jelas, sampai ia merasakan new sedikit bergerak, pergerakan kecil itu berhasil menarik perhatian off dan langsung menarik tangannya dari atas pipi new.
"New! Kau sadar?" Ucapnya pelan namun tetap dengan nada yang penuh kekawhatiran.

Jujur ia sendiri tak tahu bagaimana mana bisa ia sekawhatir ini pada new. Namun sekarang ia sedang tak ingin memikirkan gak itu.

New yang masih menutup matanya sedikit bergumam menyebutkan nama prim berkali kali. Keningnya semakin berkerut dan mata terpejam nya mengeluarkan tetesan air. Yaaa new menangis dalam tidurnya.

FIALT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang